Kepada Bilal bin Al Harits, disebutkan, Ustadz Abdurrahman Al-Amiry, bahwa Nabi Muhammad SAW menengahi, lalu memisahkan tempat tinggal jin tersebut, jin musyrik atau jin kafir di lautan, sedangkan jin Muslim di gunung.
Walau pun, kata Ustadz Abdurrahman Al-Amiry, bahwa riwayat ini berasal dari Hadits yang daif, namun Ali Imam menjadikan pegangan hadits tersebut.
Nah, mungkin kita akan penasaran, mengapa ada pendaki gunung kemudian diganggun jin padahal jin Islam ?
Terkait hal itu, Ustadz Abdurrahman Al-Amiry menjelaskan, maka ketika kita akan berangkat ke gunung, ke tempat-tempat sepi, dsb, kita harus meminta perlindungan Allah SWT dari gangguan para setan dan jin.
Karena itu, dikatakan, tidak sedikit orang diganggun jin di pegunungan atau gunung. Nah, bagaimana dengan keterangan bahwa di pegunungan atau gunung adalah tempat para jinb Muslim ?
“Nah, jin itu walau yang Muslim, ada yang sholeh dan ada yang toleh alias jelek akhlaknya. Sama saja seperti manusia, orang Muslim ada yang sholeh, juga ada yang jelek akhlaknya, seperti dijelaskan dalam Surat Al Jinn, di Al Qur’an” jelas Ustadz Abdurrahman Al-Amiry.
Ustadz Abdurrahman Al-Amiry menjelaskan, walau pun diletakan di gunung, jin Muslim ada juga yang mengganggu manusia.
“Nah, karena itu saat kita sedang singgah atau berkemah di pegunungan atau gunung, kita harus meminta perlindungan Allah SWT agar tidak diganggu jin dan setan,” tegasnya.