DESKJABAR – Kepala Desa Sinarsari, Ukon Furqon menyerahkan secara simbolis santunan kepada anak yatim, pada peringatan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, yang digelar warga komplek Perumahan Alam Sinarsari RT-05 RW-04, pada Minggu, 23 Juli 2023.
Santunan anak yatim dan doa bersama digelar warga komplek Perumahan Alam Sinarsari RT-05 RW-04, dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1445 Hijriah. Santunan diberikan Kepala Desa Sinarsari, Ukon Furqon kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian warga terhadap yatim di bulan Muharram.
Ada sekitar belasan anak yatim yang terima santunan berupa uang tunai dan alat kelengkapan sekolah dari warga komplek Alam Sinarsari RT-05 RW-04. Dan santunan diserahkan langsung Kepala Desa Sinarsari di dampingi ketua panitia sekaligus ketua RT-05 RW-04, Uus Abdul Kudus.
Dalam sambutannya Kepala desa Sinarsari mengatakan, bahwa program santunan anak yatim sudah menjadi program tahunan di desa sinarsari yang terdiri dari 4 RW dan 27 RT, dengan sistem celengan yatim.
Celengan yatim jelas Ukon, sudah berjalan hampir 3 tahun jalan, dibuka setiap bulan Muharram dan alhamdulillah celengan tersebut hasilnya bervariatif di tiap – tiap RT, berkisar antara 13 juta hingga 17 juta per tahun.
Diketahui sebelumnya bahwa santunan yatim yang digelar warga komplek Alam Sinarsari RT-05 RW-04 diawali dengan doa dan zikir bersama, serta pembacaan ayat suci Al Quran yang dibawakan oleh Ustadz Egis Muttaqien dari Al Ihya kota Bogor.
Kemudian dilanjutkan dengan tausiah keagamaan dengan tema “Mempersiapkan Generasi Islami di Era Digital” yang disampaikan Ustazd Arrizky Puji Akbar dari Al Ihya kota Bogor.
Dalam tausiahnya Ustadz Arrizky mengatakan bahwa di jaman era milenial saat ini peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak – anak nya, terutama ketika anak berselancar di internet (Media sosial).
“Orang tua harus kritis terhadap anaknya, ketika anak bermain Handphone, orang tua jangan chu- x membiarkan anak sebebas bebasnya bermedsos, periksa Hp anak,” katanya.
Ustadz Arrizky mencontohkan perilaku anak – anak jaman now yang sudah keranjingan TikTok, pakai pakain hotpen dan tengtop joget – joget depan kamera persis seperti orang gila, mencontoh perilaku orang – orang terdekat di sekelilingnya.
“Dilingkungan pendidikan, kami para guru sudah melarangnya anak-anak main TikTok, namun tidak sedikit ketika kembali ke lingkungan keluarganya, diberikan contoh oleh ibunya yang hobby juga main TikTok,” ujarnya.
Anak – anak bermain TikTok sudah tidak bisa dilarang, diakui Ustadz Arrizky sekaligus sebagai staf pengajar di sekolah Insan Kamil Bogor, untuk melawan kemaksiatan di TikTok, dirinya membuat konten da’wah Islam, konten belajar bersama anak yang bernuansa Islam.
Selanjutnya dia juga mengingatkan para orang tua yang hadir dalam acara peringatan Tahun Baru Islam, bahwa anak jaman sekarang sudah canggih bisa membuat status Whatsapp tanpa bisa dibaca orang tua dan orang – orang terdekat.
“Perketat pengawasan terhadap anak, periksa Hp anak, agar anak kita tidak terjerumus kepada kemaksiatan,” tegasnya.
Sementara ketua panitia penyelenggara sekaligus Ketua RT-05 RW-04, Uus Abdul Kudus menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sudah berlangsung sejak warga komplek ini ada hingga sekarang.
“Kami atas nama panitia dan pengurus RT-05 RW-04 mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah turut berpartisipasi hingga terwujudnya acara ini, dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir,” tandasnya.***