DESKJABAR- Kebakaran Gedung Bappelitbang yang berada di lingkungan Kantor Balai Kota Bandung atau Kantor Walikota Bandung cukup mengagetkan semua pihak.
Bahkan Gubernur Ridwan Kamil yang juga mantan Walikota Bandung turut prihatin terjadinya kebakaran tersebut.
Ridwan Kamil sendiri saat menjadi Walikota Bandung mendesain kantor Bappelitbang yang berada di Kantor Balai Kota Bandung tersebut.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November dan Beberapa Mitos dari Pojok Pulau Jawa
Untuk itu sebagai rasa keprihatinan Ridwan Kamil akan meninjau dan melihat langsung lokasi kebakaran di komplek Kantor Walikota Bandung tersebut pada Selasa pagi 8 November 2022.
Berdasarkan jadwal dari Humas Pemprov Jabar direncanakan Ridwan Kamil akan meninjau lokasi kebaran tersebut pada pukul 08.15 WIB, sebelum dirinya mengikuti acara di Universitas Padjadjaran (Unpad) Jl. Dipatiukur Kota Bandung.
Sebelumnya kepada awak media Ridwan Kamil mengaku ikut mendesain kantor Bappelitbang saat menjadi Wali Kota Bandung. Begitu pun dengan Bandung Planning Galery yang ada di sebelahnya.
Baca Juga: Pemeran Wanita Cantik Regina Preman Pensiun 7, Rheina Berpose Bersama Moge, 'Bonceng Bos Aos Kasian'
"Saya turut prihatin. Saya turut mendesain Bappelitbang, itu saya gak tahu Bandung Planning Galerinya kena atau nggak. Harusnya bawahnya enggak karena lantainya beton," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil tidak bisa memberikan kesimpulan terlalu mendalam sebab akibat dari kebakaran yang melanda Balai Kota Bandung.
"Ya saya kira saya tidak bisa berkesimpulan terlalu jauh karena belum ada sebab akibatnya," ucapnya.
Sebagai arsitek, Ridwan Kamil berpandangan semua bangunan pemerintah sudah menjalani tahap pembangunan yang mengikuti standar operasional.
"Yang saya tahu semua bangunan pemerintah itu sudah ada prasyarat-prasyarat. Damkar kan mengaudit setiap bangunan dan fungsi," jelasnya.
Seperti diketahui, Balai Kota Bandung di Jalan Aceh terbakar pada Senin sekitar pukul 10.30 saat pegawai Pemkot Bandung baru saja masuk kantor.
Bahkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang saat kejadian sedang memimpin rapat bersama Dewan Pengupahan, harus menghentikan rapat dan dievakuasi.***