Tasikmalaya, Tempat Wisata Religi Pamijahan Sudah Kembali Dapat Dikunjungi, Lengkap dengan Sejarahnya

22 Oktober 2022, 12:15 WIB
Masjid Agung Pamijahan sebagai tempat beribadah dan pusat pendidikan Islam. Makam Syekh Abdul Muhyi dan Goa Safarwadi selalu ramai dikunjungi peziarah di Bulan Rajab /Pikiran Rakyat dan TikTok

DESKJABAR - Sungai Safarwadi, Tasikmalaya meluap ke tempat pedagang yang jualan pakaian di sekitaran wisata religi Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong pada Kamis 20 Oktober 2022 malam.

Video yang sudah viral di media sosial ini menunjukkan kawasan wisata Religi Pamijahan turut terendam banjir.

Dalam video yang berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan sejumlah orang berjalan kaki di tengah-tengah banjir yang naik ke tempat pedagang.

Air sungai tersebut kemudian naik ke Pakuncenan Alma Karomah, Safarwadi, Pamijahan.

Akibat hujan dengan intensitas tinggi itu, malam harinya air Sungai Safarwadi meluap.

Air juga menggenangi rumah-rumah penduduk. Diperkirakan banjir terjadi dari pukul 24.00 hingga 22 Oktober 2022.

Kondisi Terkini Wisata Religi Pamijahan

Usai dilanda banjir, wisata religi makam Pamijahan kini sudah kembali normal dan bisa dikunjungi wisatawan.

"Situasi sudah sepenuhnya terkendali dan kondusif. Tempat wisata juga sudah bisa dikunjungi", kata Nindi operator Pusdalops BPBD Kabupaten Tasikmalaya saat dihubungi DeskJabar.com, Jumat 21 Oktober 2022 malam.

Sejarah Wisata Pamijahan

Pamijahan Tasikmalaya bagian selatan ini memang sering kali dikunjungi rombongan peziarah.

Pada umumnya wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini mempunyai minat khusus yaitu berziarah, sehingga objek wisata ini sangat kental dengan acara-acara ritual keagamaan yakni Islam.

Baca Juga: TASIKMALAYA: Usai Dilanda Banjir Bandang, Tempat Wisata Ziarah Religi Pamijahan Kini Sudah Bisa Dikunjungi

Lokasi Pamijahan ini berada di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Jarak tempuh dari pusat kota Tasikmalaya sekitar 65 km ke arah selatan atau sekitar 2 jam dengan kondisi jalan yang normal.

Jika dari Bandung lokasi sejauh sekitar 140 km bisa ditempuh melalui jalan darat sekitar 4 jam via Garut.

Di lokasi ini terdapat sebuah kompleks makam ulama yang kerap menjadi destinasi religi bagi warga sekitar, terutama menjelang dan selama bulan Ramadhan.

Di Pamijahan terdapat Makam Waliyullah Syekh Abdul Muchyi yakni salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat.

Dikatakan Syekh Abdul Muhyi saat berusia 27 tahun, beserta teman sepondok dibawa oleh gurunya Syekh Abdul Rouf bin Abdul Jabar menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: TASIKMALAYA: Tempat Wisata Religi Pamijahan Dilanda Banjir Tadi Malam, Sungai Safarwadi Meluap

Saat di tanah Suci Makkah, gurunya itu mendapatkan ilham yang menyebut bahwa salah satu santrinya ada yang akan mendapatkan pangkat kewalian.

dalam ilham itu dinyatakan, apabila sudah tampak tanda-tanda, maka Syekh Abdul Rauf itu harus menyuruh santrinya itu pulang dan mencari gua di Jawa Barat untuk bermukim di sana.

Gua itu sekarang dikenal dengan nama Goa Pamijahan atau Safarwadi itu konon warisan dri Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang hidup kurang lebih 200 tahun sebelum Syekh Abdul Muhyi.

Gua ini terletak di antara kaki Gunung Mujarod dan merupakan satu tempat bersejarah peninggalan sang wali.

Konon pernah juga saat itu digunakan untuk pertemuan para Wali Songo saat merencanakan penyebaran agama Islam di Indonesia.

Itulah kondisi Pamijahan Tasikmalaya saat ini lengkap dengan sejarah singkatnya.***

 

Editor: Ririn Fitri Astuti

Sumber: BPBD Kabupaten Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler