DESKJABAR - Pelaku pembunuhan ibu dan anak di kasus Subang ternyata sangat kesal terhadap korban Tuti Suhartini (Ibu) dan Amelia Mustika Ratu alias Amel (Anak).
Siapakah dia pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di kasus Subang yang sangat kesal terhadap Tuti Suhartini (Ibu) dan Amel (Anak) di Subang Jabar.
Polisi dalam hal ini Polda Jabar terus memburu siapa pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu.
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar sudah memasuki bulan ke 11 sejak peristiwa pembunuhan terjadi. Siapa pelakunya masih menjadi tanda tanya.
Pihak kepolisian sudah memeriksa 121 saksi dan meneliti 216 alat bukti kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jawa Barat.
Diharapkan sebelum genap 1 tahun peristiwa pembunuhan Ibu dan Anak pada Agustus 2022 mendatang pelakunya bisa segera ditangkap oleh pihak kepolisian.
Ada yang menarik dari kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar tersebut. Di mana kedua jasad korban ditemukan dalam bagasi Alphard dalam kondisi tanpa busana.
Kedua jasad korban ditemukan bertumpuk di bagasi Alphard warna hitam dalam kondisi sudah dimandikan dan tanpa busana.
Namun ada beberapa hal yang menjadi petunjuk dari foto foto kedua korban yakni Ibu dan Anak yang mengarah kepada siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Anjas Asmara Dosen di Thailand memberikan analisa mengenai siapa sebenarnya pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar.
Kata Anjas Asmara jika melihat foto foto kedua korban baik Amel (Anak)dan juga Ibu Tuti Suhartini terlihat bagaimana sifat pelaku pembunuhan.
Pelaku kata Anjas Asmara melakukan aksi pembunuhan terhadap Ibu dan Anak di Subang Jabar bukan sekedar membunuh tetapi ada rasa kesal terhadap korban.
"Pelaku melakukan aksinya bukan sekedar untuk menghilangkan nyawa, tetapi terkesan ada kekesalan," kata Anjas Asmara.
Analisa tersebut diunggah Anjas Asmara di akun YouTube nya dengan judul " TAK ADA YG SANGK4 ! ! PEL4KU KA5U5 SUBANG SEBENARNYA !! Ep. 253 yang tayang pada 29 Juni 2022.
Menurut Anjas Asmara pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar memiliki rasa kesal kepada kedua korban yakni Tuti Suhartini (Ibu) dan Amel (Anak).
Sebagai gambaran yang bisa dilihat dari Amel (Anak), di mana bagian mata sebelah kiri atau kanan bengkak, itu akibat pukulan. Kemudian ada luka luka dan bengkak.
Kemudian yang lebih parah adalah di korban Tuti Suhartini (Ibu). Kebencian atau kekesalan pelaku terhadap Tuti Suhartini sangat terlihat jelas.
Kata Anjas Asmara ketika dilihat ada keretakan yang sangat mengerikan sekali di bagian tubuh Ibu Tuti Suhartini korban pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Pertanyakan Sikap Empat Saksi di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak, Ada Apa
Selain melakukan pembunuhan ternyata para pelaku kata Anjas Asmara sepertinya sangat menikmati proses untuk menyakiti kedua korban Ibu dan Anak.
"Dengan luka luka pada korban sangat jelas bahwa korban sangat kesakitan sekali," kata Anjas Asmara.
Dijelaskan Anjas Asmara, kalau hanya untuk dihabisi bisa saja langsung ditusuk pada bagian jantung atau bagian bagian vital supaya cepat matinya.
Tetapi ini tidak, korban disiksa dulu dengan benda benda tumpul. Dan itu bisa melihat dari kondisi terakhir dimana pelaku ingin menyakiti lebih dulu.
"Dan ternyata sesuai dengan keterangan dari dr Hastry, pelaku pembunuhan Ibu dan anak di Subang Jawa Barat seorang Psikopat," kata Anjas Asmara.
Jadi kata Anjas Asmara, dr Hastry menilai pelaku pembunuhan Ibu dan Anak indikasinya ke psikopat.
Dan psikopat tersebut adalah mereka yang suka melakukan kekerasan kriminal, menyayat mahluk hidup baik itu manusia dan juga yang lainnya.
"Dan kita tidak bisa menilai seseorang itu psikopat atau bukan hanya dari luarnya saja. Bisa saja dari luar terlihat lugu, alim, baik, pendiam, tipikal anak daerah tapi pada saat kambuh psikopat nya, maka dia bisa melakukan hal hal yang sangat sadis," kata Anjas Asmara.
Dilihat dari jejak foto foto korban kasu pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jabar ternyata pelakunya adalah seorang psikopat.
Pelaku sepertinya sangat menikmati kedua korban merasakan kesakitan saat dieksekusi. Pelaku tidak langsung membunuh tetapi melukai dulu korbannya.
Hanya saja dalam melakukan eksekusi terhadap korban Ibu dan Anak pelaku tidak meninggalkan jejak sidik jari pada tubuh korban.
Karena saat ditemukan jasad kedua korban sudah dalam kondisi dibersihkan atau dimandikan termasuk jejak sidik jari di tempat tempat lainya pun sudah dibersihkan.
Masyarakat berharap pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jabar bisa segera ditangkap oleh pihak kepolisian.***