Fakta dan Misteri Kampung Naga, Sarat dengan Kearifan Lokal namun Diselimuti Cerita Mistis

19 Juni 2022, 11:50 WIB
Lokasi Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Salawu, Kabupaten Singaparna/Dok.DeskJabar /

DESKJABAR – Kampung Naga merupakan salah satu kampung yang masih memegang erat teguh budaya adat leluhurnya.

Kesederhanaan Kampung Naga terlihat dari tidak adanya teknologi dikarenakan tidak ada aliran listrik.

Kampung yang berlokasi di Desa Neglasari, Salawu Kabupaten Tasikmalaya ini berada di perbatasan Tasikmalaya-Garut.

Menurut penduduk setempat Kampung Naga merupakan singkatan dari Kampung Naga-wir artinya sebuah perkampungan yang berada di gawir. Gawir sendiri merupakan bahasa Sunda yang berarti di pinggir tebing.

Baca Juga: Nassar Sungkar Pacaran Sama Desy Ratnasari Setingan Media? Ini Penglihatan Denny Darko Melalui Kartu Tarot

Menurut penduduk lainnya, Kampung Naga berarti sebuah perkampungan yang seperti Naga karena berada di tempat tersembunyi dan dikelilingi oleh alam seperti hutan dan sungai.

Dikutip dari kanal YouTube Kimbul Channel yang berjudul “Fakta Misteri Kampung Naga”, yang dirilis pada 12 Januari 2021. Menurut versi sejarah, awal mula berdirinya Kampung Naga adalah berawal pada masa kewalian Syekh Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) dan seorang Abdinya bernama Sembah Dalem Singaparna.

Sunan Gunung Jati dibantu oleh Abdinya, Sembah Dalem Singaparna bertugas menyebarkan agama Islam ke arah barat Desa Neglasari.

Sembah Dalem Singaparna merupakan orang yang mendirikan Kampung Naga, sampai saat ini masyarakat di Kampung Naga sangat menghormati nenek moyang mereka yaitu Sembah Dalem Singaparna.

Baca Juga: Friendivora adalah tabiat buruk seorang Sahabat yang suka Makan Sahabat. Seperti apa Tabiat buruk Friendivora

Menurut sejarah Sunda, dalam misi penyebaran agama Islam Sembah Dalem Singaparna sempat melakukan semedi dan do'a, kemudian mendapatkan ilham untuk mendiami satu tempat yang pada saat ini kita kenal dengan Kampung Naga.

Makam Sembah Dalem Singaparna masih dikeramatkan oleh masyarakat setempat sampai saat ini.

Selain terkenal dengan keindahan alamnya yang asri, Kampung Naga juga terkenal dengan cerita mistisnya.

Masyarakat setempat percaya adanya lokasi yang tidak boleh dimasuki untuk tujuan apapun termasuk berwisata, salah satunya adalah sebuah leuweung atau hutan larangan.

Baca Juga: Ayo Klaim Kode Redeem FF 19 Juni 2022, Terbaru, Gratis Grenade Pineapple AK47, 1 Menit Lalu, Garena Free Fire

Di dalam hutan itu tumbuh subur pepohonan berusia ratusan tahun. Masyarakat percaya hutan yang memancarkan aura mistis itu adalah tempat seram dimana para leluhur mereka bersemayam.

Karena itu tidak ada satupun dari masyarakat yang berani atau memperbolehkan hutan itu diusik, siapa saja yang berani melanggar tradisi harus bersiap karena akan ditimpa malapetaka yang mengerikan.

Kisah seram lainnya dari Kampung Naga, yaitu masyarakat setempat percaya kalau dunia manusia dan alam gaib sebenarnya berjalan secara berdampingan.

Karena itu pula, pengunjung yang berwisata ke kampung ini akan banyak menemukan sesajen-sesajen yang diletakkan di berbagai tempat seperti area persawahan, lereng bukit, dan mata air.

Baca Juga: Manchester United Memprioritaskan Frenkie De Jong Untuk diboyong ke Old Trafford

Masyarakat Kampung Naga meletakan persembahan di tempat seram tersebut dengan harapan penunggu yang menghuni tempat tersebut tidak akan mengusik kehidupan mereka.

Selain itu, penduduk setempat juga mempercayai adanya jin penunggu sungai, terutama sungai yang dalam.

Jin tersebut disebut dengan jurig cai. Mereka juga percaya akan adanya ririwa, yakni sejenis makhluk halus yang suka mengganggu manusia.

Lalu, mereka juga percaya akan adanya kuntilanak, yakni hantu yang berasal dari perempuan hamil yang telah meninggal. Hantu ini diyakini kerap mengganggu wanita yang sedang hamil atau akan melahirkan.

Baca Juga: KASUS SUBANG KONTROVERSI, Danu Akui Sebut Makhluk Astral, Ada Suara Tak Ada Penampakan

Masyarakat Kampung Naga juga memiliki kepercayaan terhadap waktu atau yang biasa disebut dengan palintangan. Misalnya seperti kepercayaan akan adanya bulan yang buruk.

Segala sesuatu yang dilakukan di bulan buruk tersebut, semisal upacara atau ritual akan dianggap tabu oleh penduduk setempat. Waktu yang dianggap tabu disebut dengan larangan bulan yang jatuh pada bulan Safar dan Ramadhan.

Itu dia beberapa fakta dan misteri tentang Kampung Naga, kampung yang sangat lekat dengan kepercayaan para leluhur.

Semua mitos yang dipenuhi akan kemistisan di Kampung Naga ini sebenarnya adalah salah satu kearifan lokal guna menjadi dasar dalam mengatur masyarakatnya untuk berperilaku dan menyikapi lingkungan tempat tinggalnya.

Terutama adalah cara untuk mempertahankan adat istiadat setempat yang menjadi bentuk warisan budaya di Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Kimbul Channel

Tags

Terkini

Terpopuler