Di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Ada Kuburan Pindahan Disangka Keramat untuk Pesugihan di Gunung Sangiang

2 Februari 2022, 15:30 WIB
Sebuah batu dan kuburan di atas Gunung Sangiang, Cicalengka, Kabupaten Bandung /YouTube Ring ID

DESKJABAR – Di Cicalengka, Kabupaten Bandung, ada sebuah tempat bernama Gunung Sangiang yang dijuluki “gunung mayit”, yang konon angker.

Di Gunung Sangiang, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, ada sejumlah kuburan yang sering dijadikan pesugihan, padahal adalah makam baru asal pindahan.

Adalah Gunung Sangiang yang terletak di sekitaran Tenjolaya, Cicalengka, yang merupakan pemandangan indah dikelilingi sawah.

Baca Juga: INFO GEMPA di Banten dan Sukabumi, Bagaimana Nasib Nyi Roro Kidul di Dasar Laut Kidul ?

Disebutkan, oleh masyarakat setempat menyebut Gunung Sangiang dengan “gunung mayit”. Sebab, jika dilihat dari daerah Peundeuy, tampilannya mirip mayat sedang tergeletak.

Ada pun yang mirip mayit alias mayat itu, sebenarnya adalah sebuah batu di atas Gunung Sangiang, yang dilihat dari kejauhan mirip mayat tergeletak.

Namun di sekeliling batu mirip mayat itu, ada sejumlah kuburan yang semuanya bentuknya sama.

Namun masyarakat setempat menyayangkan tempat itu masih suka dijadikan tempat pesugihan, kebanyakan adalah orang-orang asal jauh.

Baca Juga: Rumah Anda Banyak Setan atau Angker ? Empat Hal Menjadi Penyebab, Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Gambaran itu muncul pada YouTube Ring ID, berjudul “Misteri Batu Mayit dipuncak gunung Sangiang Mulya Cicalengka - Kab Bandung,” diunggah 21 Juli 2021.

YouTuber Ring ID mewawancarai warga setempat bernama Didin, yang mengatakan, zaman dahulu di puncak Gunung Sangiang atau “gunung mayit” ada mitos soal penampakan Eyang Bakesah selaku “penjaga” tempat ini.

Didin juga menyebutkan, bahwa masyarakat sekitar sangat menyayangkan masih adanya orang-orang melakukan pesugihan pemujaan di atas Gunung Sangiang, baik di batu maupun makam-makam setempat.

Baca Juga: Inilah 5 Jalan di Kota Bandung yang Kabarnya Ada Hantu Tanpa Kepala dan Kuntilanak

“Mereka orang-orang sudah ‘poekeun’ yang sudah salah kaprah, jalma-jalma lieur, musyrik, menjadikan batu dan makam dijadikan sesembahan. Harusnya, yang meninggal itu didoakan agar nikmat di alam barzakh, jangan dipakai tempat pesugihan,” tegas Didin.

Menurut Didin, sebenarnya sejumlah kuburan yang ada di situ semuanya pindahan dari Bandung beberapa tahun lalu. Namun orang-orang yang suka melakukan pesugihan pemujaan kuburan, menyangka sebagai makam keramat.

Disebutkan, orang-orang yang suka melakukan pesugihan pemujaan di kuburan di puncak Gunung Sangiang itu hampir semuanya orang-orang jauh, kebanyakan meminta agar berdagang laris atau nasib kehidupan lebih baik.

Baca Juga: Bacaan Sholat Sunah Rajab 2022, Lengkap dengan Waktu dan Tata Cara Pelaksanaannya

“Amit-amit saya mah berkelakuan seperti itu. Kalau mau ke sini mah, niatnya main-main saja, untuk melihat pemandangan atau mendoakan orang yang sudah meninggal ini, bukan untuk dijadikan pesugihan,” tegas Didin.

Bahkan, kata warga itu, ada juga mitos seekor kutu anjing yang ukurannya besar. Namun mitos itu dinilai kurang logis, karena bisa terbayang seperti apa bentuknya.

Selain itu, katanya pula, ada juga informasi bahwa di puncak Gunung Sangian kadang-kadang tampak kepulan asap yang kemudian berubah muncul wanita.

“Tapi ya itu biasanya muncul kepada orang-orang penakut. Kalau yang pemberani, belum pernah ada kejadian,” ucap Didin. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Ring ID

Tags

Terkini

Terpopuler