GEMPA MEGATHRUST Diprediksi Capai M 8,7, Ternyata Masih Jauh dari Batas Maksimal Kekuatan Gempa di Muka Bumi

24 Januari 2022, 17:33 WIB
Ilustrasi gempa Megathrust yang diprediksi akan terjadi di Selat Sunda. / Pixabay/cobain86

DESKJABAR - Kabar mengenai gempa bumi Megathrust berkekuatan Magnitudo 8,7 yang diprediksi akan terjadi di Selat Sunda tengah ramai menjadi perbincangan.

Gempa Megathrust tersebut juga diprediksi berpotensi menyebabkan tsunami.

Kabar mengenai akan terjadinya gempa Megathrust berkekuatan Magnitudo 8,7 itu pertamakali dikemukakan oleh pihak Institut Teknologi Bandung ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca Juga: Jika Pantai Selatan Terjadi Gempa dan Tsunami, Mungkinkah Nyi Roro Kidul Mengungsi ke Sukabumi ?

Gambaran ini muncul pada YouTube Kok Bisa? "Bisa Seberapa Kuat Gempa Bumi?", diunggah 22 Agustus 2021. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ITB dan BRIN, jika benar-benar terjadi maka gempa Megathrust itu bisa meluluh lantahkan wilayah sekitar Lampung, Banten dan Jawa Barat.

Bahkan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam diskusi virtual pada Sabtu, 22 Januari 2022 lalu mengatakan, Jakarta juga akan turut terdampak dan bisa mengalami kerusakan berat.

Menurut data dari BMKG, Indonesia diterjang 10.000 kali gempa bumi setiap tahunnya, artinya itu setara dengan 27 kali gempa setiap harinya.

Baca Juga: INFO GEMPA di Banten dan Sukabumi, Bagaimana Nasib Nyi Roro Kidul di Dasar Laut Kidul ?

Bahkan gempa bumi di Aceh pada 2004 lalu yang menyebabkan terjadinya tsunami berkekuatan 9,1 SR, termasuk dalam gempa bumi terbesar ketiga di dunia.

Gempa bumi paling kuat sepanjang sejarah tercatat di negara Chili dengan skala 9,5. Akibat gempa besar itu, menghasilkan ombak yang begitu besar hingga ke sebrang samudera dan menyebabkan kerusakan hingga ke Jepang dan Filipina.

Berdasarkan penelitian, gempa bumi paling kuat yang mungkun bisa terjadi di muka bumi berada pada skala Magnitudo 10. Namun, untuk menghasilkan gempa yang besar, butuh patahan yang besar juga.

Baca Juga: WASPADA GEMPA SUSULAN ! Ini Prakiraan Cuaca 33 Kota/Kabupaten di Indonesia Per 25 Januari 2022

Oleh karena itu mustahil akan terjadi gempa dengan skala 12 karena hal itu membutuhkan patahan yang besar sekali bahkan lebih besar dari planet bumi sendiri.

Peneliti ahli madya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Mohamad Ramdhan dalam webinar BMKG tentang gempa Banten, 21 Januari 2022, menyebutkan fenomena alam seperti gempa tidak perlu disikapi dengan kepanikan.

Ahli tsunami Widjo Kongko, menambahkan penting juga untuk melihat karakteristik ancaman tsunami di Indonesia.

Hal itu dikarenakan pada umumnya sumber tsunami di Indonesia sangat dekat, sekitar 100 km dari lepas pantai, sementara waktu perjalanan tsunami ke daratan akan lebih cepat.

Oleh karena itu ia mengingatkan pentingnya evakuasi mandiri ketimbang mengandalkan teknologi yang ada.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Kok Bisa?

Tags

Terkini

Terpopuler