DESKJABAR – Kawasan utara Kabupaten Majalengka, banyak menjadi korban penggusuran proyek jalan tol dan bandara, termasuk juga kuburan.
Adalah suasana malam pada areal lubang-lubang bekas bongkaran galian kuburan yang tergusur di utara Majalengka, dekat Jalan Tol Cipali.
Lokasi bekas-bekas lubang kuburan yang sudah digali itu, berada di tengah lokasi yang jauh dari pemukiman, kemungkinan sekitar Kertajati.
Walau isinya sudah dipindahkan, namun tampak belum ditutup kembali, dan sejumlah nisan masih berserakan.
Baca Juga: KISAH SERAM Tersesat Malam Hari di Kuburan Besar di Hutan Gunung Embun, Kadugede, Kuningan
Salah seorang petualang aneka tempat seram, Rizquna asal Kecamatan Cikijing, Majalengka, malam-malam penasaran melihat suasana bekas-bekas lubang kuburan yang sudah dibongkar dan isinya dipindahkan.
Pemandangan lubang-lubang galian kuburan itu, ia lalui ketika akan menuju rumah seseorang bernama Aki Mamat, yang tinggal sendirian tanpa lampu, pada daerah tersebut, di hutan dekat perkebunan tebu.
Boleh jadi, kebun tebu itu merupakan bagian areal Pabrik Gula Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Rizquna juga menemui aki Mamat yang sudah puluhan tahun tinggal pada lokasi di dekat hutan tersebut, dan tampak suasana tempat tinggalnya sangat sepi dan gelap tanpa lampu.
Baca Juga: Gadis Cantik Ini Tinggal di Kuburan di Bandung, Usaha Warung Laris Tapi Sering Disangka Hantu
Nah, di sinilah, suasana seram yang asyik mulai muncul.
Aki Mamat menunjukan lokasi sekitar, berikut suasana seram di sekitaran lubang-lubang galian kuburan itu.
Gambaran tersebut muncul pada YouTube Rizquna Channel, "Bekas Tempat Eksekusi M4T1" Tinggal Sendirian Di Tengah Hutan Tanpa Ada Listrik”, diunggah 11 September 2021.
Namun dikatakan pula oleh Aki Mamat, bahwa kawasan tempat ia tinggal oleh masyarakat dikenal sebagai tempat setan.
Baca Juga: Pasca Mengantar Orderan Gaib ke Kuburan Cikadut, Bandung, Supir Taksi Kapok Keluar Malam
Dahulu pernah ada kumpulan warga yang tinggal di situ, pindahan gusuran proyek Bendungan Jatigede, Sumedang.
Soal lubang-lubang bekas kuburan itu, menurut Aki Mamat, bahwa jumlah kuburan itu ada 30 makam, yang semuanya sudah dipindahkan, dengan harga ganti Rp 1 juta per kuburan.
Namun Aki Mamat meyakini, di areal lubang-lubang bekas kuburan itu masih banyak roh orang meninggal itu.
Sebab, kata Aki Mamat, masih ada sejumlah tulang yang tertinggal di lubang-lubang galian itu.
Membenarkan, bahwa kawasan itu dahulunya tempat eksekusi mati, dengan disebutkan di daerah Cukuplodong.
Disebutkan Aki Mamat, di jalur kawasan itu aslinya banyak ular, dengan melintasi kawasan kuburan yang sudah dibongkar.
Ketika melewati jalur singkat yang banyak ular, ditunjukan ada sebuah puing sebuah rumah, setelah penghuninya meninggal dunia tanpa ketahuan warga.
Sesampai di Cukuplodong, Aki Mamat menunjukan dan menceritakan, bahwa dahulunya tempat tersebut bekas eksekusi sejumlah tentara Belanda oleh tentara Indonesia, ketika perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (kemungkinan tahun 1947). ***