TERBARU Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Banyak Orang Percaya Kepada Jin Qorin

9 Desember 2021, 19:49 WIB
YouTuber Anjas di Thailand dan rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Ada analisa terbaru kasus pembunuhan di Subang, YouTuber Anjas menilai lebih banyak orang percaya kepada jin qorin.

Upaya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang sepertinya belum menunjukan hasil kemajuan sampai menjelang bulan keempat ini.

Adalah urusan mistis melalui orang kesurupan dilakukan sejumlah orang, dengan alasan untuk membantu mengungkap kasus ini.

Diketahui, ada sejumlah tayangan bersifat mistis atau ramalan kartu, dimana dikatakan untuk membantu mengungkap pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak.

Baca Juga: TERKINI MENGUNGKAP Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Mulyana Menduga Pelaku Sangat Mengenal Amalia

Gambaran banyaknya orang melakukan kegiatan mistis dalam mencari pembunuh ibu dan anak di Jalancagak Subang itu, juga dikomentari Anjas.

YouTuber Anjas di Thailand, mengatakan, bahwa dalam sejumlah kasus, termasuk pembunuhan ibu dan anak di Subang, masih banyak orang percaya urusan mistis dibandingkan ilmiah.

Keterangan itu muncul pada YouTube Anjas di Thailand, “Hasilnya diluar dugaan !! Jika Penyidik Umumkan 1 Tsk, Pasti Bongkar yg Lain !!”, diunggah Kamis, 9 Desember 2021.

Ia menyebutkan, bahwa melalui kesurupan, disebut-sebut oleh orang yang melakukan, adalah jin qorin para korban akan menunjukan siapa pelaku pembunuh.

Baca Juga: MISTERI NASI GORENG Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Harga Rp 80 Ribu Per Porsi ?

“Ini bukan berarti mengecilkan, aku menghargai teman-teman yang percaya orang kesurupan. Dalam sejumlah kejadian kesurupan disebutkan jin qorin pelakunya ini atau itu, banyak banget orang percaya,” ujar Anjas.

Namun, kata Anjas, kepada pihak-pihak yang percaya urusan gaib seperti itu, diharapkan dapat menyeimbangan dengan aspek ilmu pengetahuan.

Sepertinya, pihak polisi belum menemukan bukti baru untuk mengungkap kasus yang menewaskan ibu dan anak di Subang itu.

YouTuber Anjas, menilai, bahwa jika polisi mengejar pengakuan sejumlah orang yang dicurigai atau saksi, akan menjadi mudah terpatahkan.

“Ini pendapatku saja, dengan melihat sejumlah pemberitaan,” ujar Anjas.

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Korban Sedih Dijadikan Ritual Pemanggilan Roh

Sementara itu, kuasa hukum dari Yosep, yaitu Rohman Hidayat, pada Kamis, 9 Desember 2021, kepada tim DeskJabar, mengatakan tidak berminat mengomentari soal adanya sejumlah orang percaya urusan mistis dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang itu.

Namun pada September 2021 lalu, Rohman Hidayat mengatakan, bahwa salah satu karakter jin qorin adalah tukang bohong.

Salah satu bukti bahwa jin tukang bohong, kata Rohman Hidayat, adalah ketika salah satu kanal YouTube menayangkan adegan kesurupan.

Digambarkan ada jin qorin menyebut pembunuh itu dengan sebutan “ayah”, dengan digambarkan itu adalah jin qorin Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Update Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Keluarga Korban Sedih Isu Roh Gentayangan

“Padahal, Amalia menyebut ayahnya dengan ‘bapak. Nah itu bukti kalau jin qorin itu tukang bohong, dan beresiko sekali menimbulkan fitnah,” kata Rohman Hidayat.

Ada pun rumah kejadian pembunuhan itu merupakan tempat tinggal Yosep, sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yosep adalah pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi dua buah sekolah di Serangpanjang Subang, yaitu SMP dan SMKS Nasional.

Tuti Suhartini adalah bendahara yayasan merupakan istri tua Yosep, sedangkan Amalia Mustika Ratu adalah sekretaris yayasan yang merupakan anak dari Yosep.

Ada pula Yoris yang merupakan ketua yayasan, yang merupakan anak dari Yosep.

Sedangkan Danu adalah masih saudara dari keluarga Yosep. Ada pula Mimin yang merupakan istri muda Yosep. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler