FAKTA TERKINI, Pemilik DNA di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sudah di Kantong Polisi

22 November 2021, 21:34 WIB
Dialos Denny darko, Anjas dan dr. Sumy Hastry /Youtube Denny Darko/

DESKJABAR – Apakah tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang akan diumumkan tepat 100 hari paska kejadian pada tanggal 18 Agustus 2021, belum jelas juga.

Namun, selama 3 bulan lebih pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, sebenarnya kasusnya sudah terang benderang, bahkan menurut pakar Forensik dari Mabes Polri, dr. Sumy Hastry, hasil otopsi dan uji lab di Jakarta sudah selesai.

Bahkan, fakta terkini, menurut dr. Sumy Hastry, pemilik DNA yang diambil dari barang-barang di lokasi TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, sudah diketahui dan sudah ada di kantong polisi.

Baca Juga: JASAD AMEL Ditemukan Kaku di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Jasad Tuti Tidak, Ini Alasannya

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Analisis Anjas: Banyak Saksi Tahu dan Melindungi

Hal itu dikemukakan dr. Sumy Hastry dalam dialog antara Sumy Hastry, analis Anjas, di kanal Youtube Denny Darko yang tayang pada Senin 22 November 2021 malam.

Ketika Anjas yang dikenal melalui kanal Youtube Anjas di Thailand, menanyakan kenapa sampai saat ini polisi belum mengumumkan tersangka kasusu pembunuh ibu dan anak di Subang, padahal sudah ada 2 alat bukti.

Menurut dr. Sumy Hastry, kalau proses identifikasi bencana massal bisa cepat karena ada data pembanding dari pihak keluarga keluarga. Demikian juga kasus teroris juga sama, ada data pembanding dari pihak keluarga.

“Sekarang kasus Subang, kita sudah dapatkan puluhan DNA yg ada di sekitar lokasi, kita petakan. Matching gak dengan DBA yang kita dapat di property atau barang bukti di lokasi itu, makanya butuh waktu lama,” tutur dr.Hastry.

Baca Juga: IBU GURU Jadi Tersangka Gara-Gara Susur Sungai yang Tewaskan 11 Murid Pesantren di Ciamis

Baca Juga: Detik-detik Dalang dan Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Jadi Tersangka, Anjas: Sekarang Sedang Manuver

“Kalau periksa darah cepat, 3 hari selesai, “ paparnya.

Tetapi kalau untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, di pintu, di mobil itu prosesnya lama. “Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberaspa kali,” ujarnya.

“Apalaki TKP Subang kacau sudah terkotaminasi karena ada banyak orang yang masuk,” ujarnya menambahkan.

Anjas kemudian mempertanyakan soal DNA yang diperoleh dari puntung rokok ada banyak mrk rokok di TKP, salah satunya milik salah satu saksi. Mengapa butuh waktu yang lama untuk pengungkapannya.

Baca Juga: Kode Redeem FF 23 November 2021, Ayo Cepat Klaim Kak , Gratis Demolitionist, Famas Moonwalk, Garena Free Fire

Menurut dr. Hastry, setelah menetaui itu DNA siapa, pemeriksa ingin mengetahui itu cocok gak dengan di lokasi.

“Itu sulit butuh waktu lama, apalagi TKP rumah itu juga banyak didatangai orang-orang. Oh yg paling baru DNA siapa, sesuai gak dengan kejadian. Lamanya di situ, sebenarnya kita sudah dapat dan sudah selesai, sudah ketemu semua dari hasil lab di Jakarta,’ paparnya.

Dr. Sumy menambahkan, tentunya tim pemeriksa ingin memastikan dulu tersangkanya sebelum diumumkan, Harus ada pintu masuknya dari mana, sehingga itu membuat yakin bahwa dia itu memang terlibat dalam kasus tersebut. Baru setelah itu berkambang.

Anjas juga mempertanyakan soal punting rokok, apakah mungkin bisa terjadi framing, bisa saja pelaku meletakkan rokok saksi-saksi tertentu ke TKP.

Menjawab pertanyaan ini, dr. Sumy mengatakan bahwa setiap orang perokok itu berbeda-beda profilnya.

Baca Juga: ANALISA TERBARU, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah untuk Menghilangkan Jejak?

“Bisa puntung rokok habis, bisa 3/4 habis, cara memegangnya gimana. Kita juga coba ketahui profilnya, ternyata berbeda-beda, sehingga suatu saat diumumkan cara merokoknya dia seperti apa, tanpa disadari kita punya data-datanya,” ujarnya.

“Itulah kerja polisi benar-benar hati-hati. DNA sudah berbicara dan profil dia sudah berbicara dan itu ada rekamannya,” paparnya.

Summy mencontohkan, saat diperiksa saksi merokoknya seperti apa atau bekas punting rokoknya saat diperiksa itu juga diteliti, jadi rekaman data. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Denny Darko

Tags

Terkini

Terpopuler