Stasiun Cimahi, Adalah Stasiun Kereta Api Pertama yang Memiliki WC, SEJARAH JAWA BARAT

23 April 2021, 09:56 WIB
Stasiun Cimahi antara tahun 1895 sampai 1907 /JC Becker/KITLV Universiteit Leiden Belanda

DESKJABAR – Keberadaan stasiun kereta api menjadi salah satu sarana sentral pada suatu wilayah.

Salah satunya di Kota Cimahi, Jawa Barat, yang juga terdapat Stasiun Cimahi, sebagai tempat keberangkatan dan ketibaan para penumpang kereta api.

Salah satu fasilitas penting di stasiun kereta api, adalah WC atau bahasa kini adalah toilet, yang merupakan salah satu bagian sejarah Jawa Barat.

Namun dalam sejarahnya, dikutip DeskJabar dari Koninklijke Bibliotheek Belanda, fasilitas WC di stasiun kereta api di Indonesia, mulai dirintis di Stasiun Cimahi semasa zaman Hindia Belanda tahun 1905.

 Baca Juga: PM Australia Scott Morrison Bersimpati, Kirim 2 Kapal Perang dalam Pencarian KRI Nanggala-402

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië terbitan 2 Februari 1905, memberitakan, menjelang selesainya bangunan baru Stasiun Cimahi yang diprediksi akan selesai pada Maret.

Namun, disebutkan, Stasiun Cimahi sudah mulai beroperasi pada pertengahan atau akhir Februari.

Diberitakan, Stasiun Cimahi adalah stasiun pertama di Hindia Belanda, yang memiliki fasilitas WC ditempatkan dalam bangunan stasiun.

Pada masa kini diketahui, bahwa ruangan WC dalam Stasiun Cimahi ada tiga, dimana dua di bagian peron (WC terpisah, antara pria dan wanita), serta satu lainnya dekat ruangan tunggu.  

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië terbitan 2 Februari 1905

Berita tersebut menyiratkan, bahwa sebelumnya, bahwa pada seluruh stasiun kereta api di Hindia Belanda, lokasi WC-nya berada di luar bangunan stasiun.

 Baca Juga: Pasca Musibah Kapal Selam KRI Naggala-402, TNI AL Diminta Menghentikan Sementara KRI Cakra-401

Tampaknya, kondisi ini membuat para calon penumpang, harus bolak-balik menuju WC yang jauh dari bangunan stasiun.

Angkutan mobil

Dapat dibayangkan pula, dahulu sebelum ada fasilitas WC dalam peron stasiun, mungkin saja masih berupa WC umum atau jamban umum di luar bangunan stasiun.

Stasiun Cimahi dan WC dalam peron, April 2021

Sebagai gambaran, terkait pelayanan bagi para calon penumpang kereta api di Stasiun Cimahi, pihak pengelola kereta api negara, Staats Spoorwegen membuka layanan angkutan mobil kendaraan rute Cimahi-Cisarua, pulang-pergi.

Baca Juga: Jepang Berlakukan Keadaan Darurat untuk Sejumlah Kota Padat Penduduk

De locomotief terbitan 3 Juni 1919, menyebutkan, salah satu latar belakangnya, adalah banyaknya peminat kereta api dari Lembang terhadap Stasiun Cimahi. Namun titik pusat antar jemput dilakukan pada titik sentra, yaitu Cisarua-Cimahi.

Ada pun tempat keberangkatan dan ketibaan masing-masing, adalah dari halaman Stasiun Cimahi dan alun-alun tua Cisarua.

Sedangkan jalur angkutan mobil jemputan Stasiun Cimahi-Cisarua, pp tersebut, melintasi Paratag, dengan pemberhentian lain yaitu di Cipageran. Layanan mobil angkutan Cimahi-Cisarua pp tersebut, tersedia empat kali setiap harinya. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler