Di Garut Vaksinasi Covid-19 Awal Februari 2021, Siapa Saja yang Pertama Menerima?

17 Januari 2021, 20:22 WIB
BUPATI Garut, Rudy Gunawan. /DeskJabar/

DESKJABAR - Vaksinansi Covid-19 untuk masyarakat Kabupaten Garut, akan dimulai bulan Februari 2021 mendatang. Semula vaksin dijadwalkan datang ke Garut akhir Januari. Namun karena hambatan teknis distribusi dari Pemerintah Pusat, vaksin baru akan terealisasi awal bulan Februari.

Hal itu disampaikan Bupati Garut, Rudy Gunawan seusai mengadakan pertemuan dengan sejumlah kepala SKPD di Kantor Bappeda Garut, Jumat  15 Januari 2021 lalu.

"Untuk vaksin kita kebagian jadwal secara bertahap, Garut paling cepat akhir bulan ini atau Februari mendatang," ucapnya.

Baca Juga: Luar Biasa, April 2020 hingga Januari 2021, Kasus Positif Covid-19 di Garut Tembus 5.035 Orang

Baca Juga: Porprov Jabar XIV 2022: Venue Basket di Garut Masih Perlu Disempurnakan

Menurut Bupati, pemberian vaksin akan didahulukan untuk pejabat publik, tenaga kesehatan. Setelah itu baru untuk masyarakat yang jumlahnya mencapai 3,6 juta dosis.

"Jadi begini, Kabupaten Garut akan menerima sebanyak 3,6 juta dosis vaksin. Tetapi pengirimannya dua tahap. Pertama akan menerima 1,8 juta dosis vaksin dulu, lalu tahap kedua 1,8 juta lagi," ujarnya.

Selanjutnya, kata Bupati, jika vaksin sudah tiba di Garut, nanti akan ada simulasi pemberian vaksin yang akan dilakukan di Puskesmas Pembangunan.

"Nanti saya, Pak Wakil Bupati, Pak Kapolres, Pak Kajari, Pak Dandim, Ketua Pengadilan, pimpinan serta anggota DPRD Kabupaten Garut akan yang pertama divaksin, selanjutnya tenaga kesehatan," ujar Bupati.

Ia menuturkan, pada proses pemberian vaksin, tenaga kesehatan akan cenderung aktif mengunjungi warga yang perlu divaksin. Untuk menjangkau wilayah pelosok, pemerintah kabupaten Garut telah menyiapkan 50 motor gede sebagai sarana operasional pemberian vaksin.

Baca Juga: Lima Orang Koruptor di Garut Ditangguhkan Penahanannya, Kok Bisa?

Baca Juga: Garut: Ada Pergerakan Tanah di Pakenjeng 121 Jiwa Terancam

"Tidak semua warga akan divaksin, tapi hanya sekiotar 70 persen saja warga Garut akan terkena vaksin," katanya.

Ditanya soal potensi adanya penolakan dari warga untuk divaksin, Bupati menegaskan, pihaknya tidak akan menggunakan pendekatan penegakan hukum, namun lebih akan menggunakan pendekatan persuasif.

"Kita mengimbau lah dan memberikan pengertian itu aman dan halal. Kami tidak melakukan pendekatan hukum tapi kami memberikan pendekatan tentang kesadaran pentingnya untuk menyelamatkan diri sendiri. Kita ada di 67 puskesmas 42 Kecamatan, kami mendekatkan pelayanan di pustu-pustu dan balai desa. Tenaga kesehatannya yang datang (ke warga) dan ditargetkan selesai sampai November," kata Bupati, yang juga sebagai Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kab. Garut.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler