DIULTIMATUM Elon Musk, Ratusan Pekerja Twitter Memilih Mundur Walau dengan Pesangon 3 Bulan

- 18 November 2022, 19:09 WIB
Mundurnya ratusan pekerja Twitter setelah diultimatum Elon Musk menjadi trending topic
Mundurnya ratusan pekerja Twitter setelah diultimatum Elon Musk menjadi trending topic /Twitter.com/

DESKJABAR – Semenjak Twitter diambilalih Elon Musk kontroversi tak pernah berhenti dari medi sosial yang sudah dikenal secara global tersebut.

Terbaru, ratusan pekerja Twitter berbondong-bondong memilih mundur setelah diultimatum Elon Musk yang dinilai telah merugikan mereka.

Eksodus tersebut dilaporkan telah membuat system dalam kondisi kritis. Sementara pekeja yang tersisa dilaporkan dikunci dari kantor pusat dengan Platformer Zoe Schifer.

Baca Juga: Anggur Lonjong Oleh-Oleh Khas Bandung, Wisata Pertanian, Dimana Bisa Membeli ?

Berbagai media utama di Amerika secara berbarengan melaporkan bahwa pada Kamis 17 November 2022 waktu setempat atau Jumat 18 November 2022 dinihari WIB, ratusan pekerja Twitter berbondong-bondong memilih mundur dari Twitter.

Alasan mundurnya ratuwan pekerja terebut setelah pada Rabu 16 November 2022, Elon Musk mengirimkan ultimatum kepada para pekerja Twitter yang berisikan mereka untuk bekerja keras berjam-jam atau keluar dari perusahaan.

Sehari kemudian atau setelah batas waktu yang diberikan Musk yakni  pada Kamis pukul 17.00 waktu setempat atau Jumat dinihari, ratusan pekerja memilih mundur walau hanya dengan pesangon 3 bulan gaji.

Washongton Post melaporkan, eksodus besar-besaran yang dilakukan para pekerja tersebut telah membuat system dalam kondisi kritis karena banyak kru termasuk insinyur yang memilih mundur.

Ratusan pekerja yang mundur tampakny a juga dari divisi Public Relations, sehingga kasus mengegerkan ini tidak segera ditanggapi oleh pihak Twitter karena mereka sudah tidak memiliki pekerja di bagian PR.

Baca Juga: MERASA Tidak Dihormati, Ronaldo akan Memutuskan Nasibnya di MU Setelah Piala Dunia 2022 Qatar Berakhir

Sejak menjabat sebagai CEO pada 27 Oktober 2022, Elon Musk telah memberhentikan sekitar setengah dari 7.500 staf, dan menuntut pekerja yang tersisa untuk bekerja lebih keras dan bekerja berjam-jam.

Dia mengawasi pengembangan cepat fitur-fitur baru, seperti pembaruan langganan Twitter Blue yang mencakup verifikasi akun, yang menyebabkan banyak peniruan identitas , termasuk Musk sendiri.

Berita mundurnya ratusan pekerja twitter membuat para pengguna media sosial tersebut khawatir dan menilai platform tersebut sudah berada pada tahap akhir menjelang kematian.

Awal tahapan kematian Twitter sudah diprediksi oleh banyak kalangan sejak Elon Musk membeli perusahaan tersebut seharga 44 miliar dolar AS.

Peristiwa mundurnya ratusan pekerja Twitter telah memunculkan tagar #RIPTwitter, Damn Twitter, dan Twitter HQ dan menjadi trending topic.

Baca Juga: SELAMAT, Kabupaten Bekasi Juara Umum Porprov XIV Jabar 2022, Jauh Tinggalkan 26 Kota Kabupaten di Jawa Barat

Merespon kejadian menggegerkan dunia teknologi digital di AS terebut, seorang anggota Kongres Demokrat, Alexandra Ocasioa-Cortez mengkritik cara penanganan yang dilakukan Elon Musk.

"Berteriak kepada semua pekerja di Twitter," tulisnya kepada 13 juta pengikutnya. "Kalian semua membangun tempat penting untuk koneksi dan pantas mendapatkan yang lebih baik," tambahnya.

Dengan santai, Elon Musk mengakui tentang kejadian eksodus para pekerjanya, dalam cuitan yang ditulisnya.

"Bagaimana Anda menghasilkan sedikit uang di media sosial?" tulis Musk pada Kamis malam waktu setempat.

"Mulailah dengan yang besar," tulisnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: cnet.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x