Lagi, Varian Omicron “Siluman” Ditemukan di Suzhou China, Media Menyebut Pertama di Dunia!

- 4 April 2022, 21:45 WIB
IVarian baru Omicron pertama di dunia ditemukan di Suzhou, China
IVarian baru Omicron pertama di dunia ditemukan di Suzhou, China /PIXABAY/Alexandra_Koch

DESKJABAR - Varian baru Omicron "siluman" pertama di dunia ditemukan di Suzhou, China. Ini menyebabkan 6.000 orang segera dikirim ke tempat penampungan terbesar di Shanghai.

Demikian dilaporkan sejumlah media di China hari ini, termasuk secretchina.

Dilaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Suzhou Provinsi Jiangsu, China, melaporkan pada 2 April ada kasus ringan yang dikonfirmasi ditemukan di Kota Changshu pada 28 Maret.

Setelah pengujian dan perbandingan, kasus tersebut ternyata merupakan cabang evolusi dari varian VOC/Omicron strain BA 1 1, dan ditemukan di daerah setempat. Varian tersebut disebutkan belum pernah ditemukan di manapun di dunia.

Baca Juga: AKHIR KASUS SUBANG, Ternyata Bercak Darah di Jaket Yosef Milik Korban , Prediksi Tarot Madam Suki

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Suzhou, perlu beberapa waktu untuk menganalisis dan membandingkan jenis virus baru ini sebelum dapat dirilis ke dunia luar.

Adanya informasi tersebut, tak pelak, langsung membuat cemas warga China, seperti terpantau di mediao social. Menurut secretchina, hingga 3 April saja, yang membicarakan Omicron varian baru itu mencapai lebih dari 23,473 juta orang.

Lebih dari 13.000 kasus lokal di 26 provinsi di China

Media itu juga kemudian mengutip laporan terbaru Komisi Kesehatan dan Medis Tiongkok pada tanggal 3.

Baca Juga: FAKTA BARU KASUS SUBANG TERUNGKAP, Inilah Barang Bukti di Tong Sampah yang Tidak Dibahas Polisi?

Disebutkan, Tiongkok telah menambahkan 1.506 kasus baru pada tanggal 2, di mana 1.455 di antaranya baru didiagnosis secara lokal.

Daratan meliputi 956 kasus di Jilin, 438 di Shanghai, 11 di Zhejiang, 8 di Fujian, 6 di Shandong, 6 di Sichuan, 5 di Heilongjiang, 5 di Jiangsu, 3 di Hainan, 3 di Shaanxi, 2 di Liaoning dan 2 di Anhui. , 2 kasus di Jiangxi, 2 kasus di Guangdong, 1 kasus di Tianjin, 1 kasus di Hebei, 1 kasus di Shanxi, 1 kasus di Hunan, 1 kasus di Guangxi, dan 1 kasus di Xinjiang.

China menambahkan 11.781 infeksi tanpa gejala pada tanggal 2, termasuk 11.691 di daratan China, 7.788 di Shanghai, 3.499 di Jilin, 93 di Anhui, 43 di Liaoning, 42 di Jiangsu, 42 di Fujian, 38 di Jiangxi, 35 di Hebei, 20 di Henan, 18 di Hubei, 12 di Heilongjiang, 8 di Zhejiang, 8 di Shandong, 8 di Guangdong, 7 di Gansu, 6 di Hainan, 6 di Yunnan, 5 di Sichuan, 4 di Xinjiang, dan 3 di Tianjin 3 kasus di Guangxi , 1 kasus di Hunan, 1 kasus di Chongqing, dan 1 kasus di Guizhou.

Baca Juga: Teddy Tjahjono Bantah Ricky Kambuaya Berlabuh ke Persib, Aji Santoso Benarkan Mantan Anak Asuhnya ke Persib

Berdasarkan data itu, situasi epidemi  ini di Shanghai telah menjadi "daerah yang paling terpukul". Untuk alasan ini, pemerintah telah memutuskan untuk mengadopsi "manajemen statis global", "penyaringan asam nukleat semua staf", epidemi komprehensif investigasi, dan pembersihan nasional.

Pemerintah Shanghai juga sudah memutuskan untuk menampung lebih dari 6.000 orang yang teridentikasi Covid-19. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: secretchina.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x