BARU Saja Dinobatkan Sebagai Raja, Inilah Kesalahan Fatal Pertama di Awal Tugas Raja Charles III

12 September 2022, 08:37 WIB
Baru dinobatkan sebagai Raja Inggris, Charles III dinilai telah membuat kealahan fatal pertama /YouTue Daily Mail/

DESKJABAR – Usai meninggalnya Ratu Elizabeth II wafat, Charles dinobatkan sebagai Raja Charles III pada Sabtu 10 September 2022.

Sayang, baru 2 hari usai dinobatkan sebagai Raja Charles III, para pengamat politik menyebut dia telah melakukan kesalahan fatal pertama.

Kesalahan fatal yang dimaksud adalah keputusannya yang bisa mendorong Kerajaan Inggris ke dalam pertarungan politik yang selama ini dihindari.

Itu berawal ketika dalam audiensi dengan Perdana Menteri Liz Truss, PM Ingris tersebut setuju untuk menemani Raja Charles III dalam tur ke parkemen Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.

Baca Juga: 5 FAKTA Mengejutkan dari Sosok Ratu Elizabeth II yang Tidak Diketahui Banyak Orang, Pernah Jadi Montir Tentara

Para pengamat politik menyebut bahwa hal ini akan menjadikan Kerajaan Inggris dipolitisasi oleh PM Liz Truss.

Setelah dinobatkan sebagai Raja pada Sabtu 10 September 2022, Raja Charles III dan Permaisuri berencana akan melakukan kunjungan ke Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara pada Jumat 16 September 2022.

Hal itu diumumkan juru bicara kerajaan bahwa Raja dan Permaisuri akan melakukan kunjungan ke Parlemen Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.

Dalam audiensi Raja Charles III dengan Truss, PM Inggris itu setuju akan mendampingi Raja dan Permaisuri dalam kunjungan ke Wales, Sktolandia, dan Irlandia Utara.

Keputusan ini disesalkan oleh sejumlah pengamat politik di Inggris karena akan mendorong Kerajaan Inggris dalam pertarungan politik di Inggris.

Profesor di Universitas Sheffield, Richard Murphy menilai bahwa keputusan itu akan menjadi preseden buruk yang berbahaya bagi Raja Inggris yang baru.

Baca Juga: YUK MELUNCUR ke Cianjur untuk Berlibur ke 5 Tempat Wisata Keren, Hits, Little Venice Hingga Curug Citambur

Menurutnya, keputusan ini akan membuat periode berkabung wafatnya Ratu Elizabeth II menjadi periode politis.

Murphy menilai jika hal ini terjadi maka akan sangat berbahaya bai Kerajaan Inggris.

Pertama, PM akan mengikat Raja Charles III ke dalam partainya  Liz Truss, dan kedua hal itu akan membuat raja berpolitik padahal seharusnya tidak.

“Mungkin kalau Ratu masih hidup, saya ragu dia akan menyetujuinya. Tetapi Charles telah setuju, itu bagi saya merupakan pertanda buruk,” ujarnya.

Bahkan professor perubahan sosial di Universitas Glasgow Caladonian, Gerry Hassan menyebut bahwa keputusan itu sebagai kesalahan stratgeis pertama Raja Charles III.

Baca Juga: Inilah 6 dari 9 Pemain Liverpool Yang Mengalami Cedera, Klopp Berharap Tiga Pemain Sembuh

Sedangkan seorang penulis di Financial Times, Henry Mance juga menyesalkan dan prihatin atas keputusan tersebut.

“Saya melihat bagaimana tur bersama ini akan sangat membantu bagi Lis, tetapi tidak bagi Charles,” ujarnya.

Seperti diketahui Charles dinobatkan sebagai Raja Inggris pada 10 September 2022 menggantikan Ratu Elizabeth II yang wafat pada Kamis 8 September 2022.

Pemakaman Elizabeth II sendiri akan dilakukan secara kenegaraan pada Senin 19 September 2022 atau 3 hari setelah tur keliling Charles bersama PM Inggris ke Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: nation.cymru

Tags

Terkini

Terpopuler