Network
DESKJABAR – Kawasan perkebunan teh Malabar milik PTPN di Pangalengan, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu tempat wisata agro favorit. Salah satu obyek utama di perkebunan teh Malabar, adalah sebuah rumah antik yang disebut sebagai Rumah Bosscha.
Oleh kalangan wisata agro di PTPN perkebunan teh Malabar, yang dimaksud Rumah Bosscha adalah sebutan kepada sebuah rumah antik disebut bekas tempat tinggal KAR Bosccha. Rumah Bosscha menjadi unggulan ikonik jika wisata ke perkebunan teh Malabar.
Nama KAR Bosscha merupakan hoofdadministrateur alias general manajer perkebunan teh Malabar pada tahun 1896 sampai meninggal tahun 1928. Bahkan, di perkebunan teh Malabar diketahui terdapat makam KAR Bosccha pada hutan kecil di perkebunan itu.
Baca Juga: Pemandangan Perkebunan Teh Malabar Pangalengan Bandung, Best View di PTPN VIII
Ini yang sebenarnya
Hanya saja, sebenarnya selama ini ada kekeliruan penyebutan atau kekurangtepatan penyebutan bangunan Rumah Bosccha. Sebab, bangunan Rumah Bosscha yang kita lihat sekarang, sebenarnya bukan asli lagi bekas rumah dinas tempat tinggal KAR Bosscha.
Hasil penelurusan DeskJabar dari sejumlah dokumentasi perkebunan Malabar zaman dulu, yang dimaksud Rumah Bosscha sebenarnya merupakan bangunan baru dibuat sekitar tahun 1948-1950-an. Sebab, bekas rumah dinas asli yang pernah ditempati KAR Bosscha sebenarnya sudah hancur semasa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947.
Ada pun yang disebut Rumah Bossca di perkebunan teh Malabar yang kita lihat sekarang, sebenarnya bekas rumah dinas Van der Meer. Ia merupakan general manajer perkebunan teh Malabar yang membangun kembali perkebunan itu pada tahun 1948 sampai 1956 sehingga bangkit lagi.
Untuk mengetahui sejarah lengkap perkebunan teh Malabar dan soal Bosscha serta van der Meer, dan semasa masa perang, dapat dilihat pada YouTube Kodar Solihat : https://www.youtube.com/watch?v=8jH4IAuRiXk
