Tito Soemarsono Musisi Indonesia Era 1980-an, Penyanyi Solo yang Juga Sukses Membuat Lagu untuk Penyanyi Lain

- 31 Januari 2024, 19:24 WIB
Beberapa rekaman kaset Tito Soemarsono yang dirilis sejak tahun 1980 an hingga tahun 1998./ Dicky Harisman
Beberapa rekaman kaset Tito Soemarsono yang dirilis sejak tahun 1980 an hingga tahun 1998./ Dicky Harisman /

DESKJABAR - Karir bermusik dari musisi Indonesia era tahun 1980 an Tito Soemarsono tak bisa dipandang sebelah mata. Musisi yang mulai berkiprah di industri musik sebagai seorang pemain bass ini telah banyak membuat lagu hits untuk namanya dan juga penyanyi papan atas di Indonesia.

Lagu Hits Chrisye berjudul “Pergilah Kasih” dan “Dan Kisah Cintaku” yang telah menyabet penghargaan sekelas BASF Award, lahir melalui tangan dingin Tito Soemarsono.

Lagu Chrisye lainnya yang pernah ditulis Tito Soemarsono adalah lagu “Nona Lisa” di tahun 1987. Terjun ke industri musik dimulainya tatkala Tito Soemarsono memenangkan gelar The Best Bassist Festival Band SMA Se DKI pada tahun 1979.

Tito Soemarsono mengulang sukses serupa di tahun 1986 dengan menyabet gelar “Bassist Terbaik” versi Light Music Contest (LMC ) bersama Spirit Band 86, dengan musisi Eramono Soekaryo.

Baca Juga: Penyanyi Jazz Michael Franks, Lulusan Sastra University of Oregon yang Kokoh di Jalur Smooth Jazz

Pada tahun 1982 Tito Soemarsono pernah bergabung dengan musisi Benny Mustafa dengan membentuk sebuah grup band bernama Bodega Group. Band ini kerap bermain di beberapa pub yang ada di Jakarta. Selain dengan Bodega, Tito pernah juga memperkuat sebuah grup band bernama Rossi Band.

Menjadi bassis additional di grup band bergenre Fusion Jazz bernama Chaseiro sejak album pertama hingga album ketiga membuat namanya kian diperhitungkan di kancah musik Indonesia.

Tito juga tercatat pernah mendukung dua album rekaman Chandra Darusman dengan nama pada credit title kasetnya, Tito Jazz.

Memilki kemampuan untuk menjadi seorang penyanyi, Tito Soemarsono merasa dirinya lebih pas sebagai komposer. Kemampuannya menyanyi dibuktikan dengan dirilisnya album solo Tito Soemarsono sejak album pertama “Kamu” yang menaikkan pamornya sebagai penyanyi remaja yang banyak disukai kala itu.

Setelah merilis album perdana berjudul “Kamu” Tito mengulang sukses dengan merilis beberapa album seperti “Pesta Indah”, 1987, ”Untukmu” 1990, “Semoga Kau Tahu” 1991, “Tuhan Tolonglah” 1992, “Selalu” 1994,” dan album “Spesial” pada tahun 1998.

Baca Juga: Fenomena Penyanyi Pop Indonesia Merilis Album Bossanova di Era Tahun 1980, Ada Penyanyi Siapa Saja?

Lagu “Untukmu” pada tahun 1990 kian mengangkat kepopuleran Tito Soemarsono sebagai penulis lagu dan penyanyi yang sukses. Tito banyak menulis untuk album-album yang dirilisnya.

Basic musik Jazz yang ada di dalam dirinya membawanya menulis beberapa lagu bercorak Easy Jazz bahkan ke lagu bossanova. Tito sempat juga menulis lagu berjudul “Asa-asa” yang dibawakan penyanyi Andi Meriem Matalatta di album “Bimbang” pada tahun 1981.

Lagu ciptaan Tito Soemarsono lainnya adalah lagu “Kaulah Segalanya” yang dibawakan oleh penyanyi Ruth Sahanaya pada tahun 1991.

Lagu yang menjadi trade mark Ruth Sahanaya ini banyak mendapat perhargaan seperti “The Best Artist Performance di event “Jakarta Music Festival” 1991, Juara I pada event “Midnight San Song Festival” di Lahti Finlandia 1992, The City Of The Hague Award serta menyabet juara II “The Holland Casino Scheveningen” di Den Haag Belanda pada tahun 1992.

Baca Juga: Cadas Pangeran Sumedang Musim Hujan awal 2024, Para Penjual Jamur Kembali Banyak

Lagu "Kaulah Segalanya" juga menyabet tiga penghargaan BASF pada tahun 1992 sebagai lagu terbaik kategori Top Pop, Komposisi terbaik dan Penyanyi Terbaik.

Konon lagu “Kaulah Segalanya” ini sebelumnya ditawarkan kepada penyanyi Malaysia, Aisha, namun tidak mencapai kesepakatan akhirnya Chandra Darusman musisi yang kerap bekerjasama dengan Tito Soemarsono, menawarkan lagu ini kepada Ruth Sahanaya dan dikenal hingga sekarang.

Pernah terjun ke dunia politik, belakangan Tito Soemarsono dikenal sebagi guru musik untuk anak-anak berkebutuhan khusus autis di sebuah lembaga kursus di Jakarta hinga belasan tahun lamanya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x