Network
DESKJABAR - Pada penyelenggaraan TPJF tahun ini, panitia menghadirkan enam panggung utama, termasuk Cimanuk Ballroom, Mirten Lounge, TP Stage, Tropical Garden, dan HB Grill Garden.
Hari kedua helatan Jazz keren ini dimulai dengan semaraknya program Music Clinic oleh Barry Likumahuwa, dengan materi "Rhythm & Groove", diikuti oleh penampilan memukau dari pemenang ketiga The Papandayan International Online Jazz Competition (TPJC), One Rhythm Surabaya di panggung Cimanuk.
Di panggung terbuka HB Grill Garden ada yang tak kalah seru, yakni penampilan meriah dari Harra band asal Bandung, mereka memainkan genre city pop era 1970-an dan 1980-an. Dari grup ini meluncur lagu "Jelajah Rasa" yang memikat para penonton.
Sementara itu di panggung para maestro jazz, Mirten Lounge dihadirkan deretan nama musisi Jazz seperti Gerald Situmorang & Abraham Song, Oele Pattiselano Jazz Era, Dwiki Darmawan Quintet feat Ivan Nestorman, serta penganugerahan penghargaan Lifetime Achievement Award untuk Idang Rasjidi.
Penghargaan untuk almarhum diterima oleh Shadu Rasjidi putra almarhum yang juga mengikuti jejak sang ayah bermain musik.
Penghargaan ini menjadi penghormatan istimewa dari TP Jazz kepada almarhum, yang tidak hanya dikenal sebagai musisi, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari keluarga besar TP Jazz. Idang Rasjidi memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan TP Jazz dan musik jazz di kota Bandung.
Barry Likumahuwa & The Rhythm Service tak kalah hebatnya, mereka mengguncang panggung Suagi Grand Ballroom dengan penampilan energik yang menyertakan juga saksofonis asal Bandung, Kenneth t Djaja.
Baca Juga: Penyanyi Jazz Indonesia era 1980 an, Cici Sumiati Meninggal Usai Manggung di Bandung
Mereka membuktikan bahwa Jazz adalah genre yang tak mengenal batasan usia dan tetap bisa memikat seluruh generasi.
Selain musik instrumental, Barry Likumahuwa cs juga memukau penonton dengan vokal yang luar biasa dalam lagu-lagu seperti "Esok kan Masih Ada," "So In Love," hingga lagu "Kau."
Ardhito Pramono, penyanyi dan penulis lagu muda berbakat, menyusul dengan penampilan memikat setelah Barry Likumahuwa & The Rhythm Service perform. Vokalnya yang khas dan lagu-lagu penuh emosi berhasil menyentuh hati para Jazz lovers.
Panggung selanjutnya dikuasai oleh salah satu ikon musik Indonesia, Kahitna feat Arsy Widianto. Grup yang telah mengukir sejarah di dunia musik Indonesia dengan lagu-lagu abadi ini membawa suasana nostalgia dan kenangan manis bagi para penonton.
Dengan aransemen musik khas dan vokal yang ciamik, Kahitna berhasil mengajak audiens untuk bernostalgia sejenak.
Penampilan spektakuler dari Ardhito Pramono dan Kahitna di TPJF 2023 adalah bukti kuat bahwa musik mereka tetap relevan dan dicintai oleh berbagai generasi.
Para penggemar dari segala usia dapat menikmati penampilan penuh gairah dan makna dari keduanya.
"Bersama The Papandayan Jazz Fest 2023, kami berhasil memberikan pengalaman musik yang luar biasa bagi pecinta jazz di seluruh Indonesia. Kami bangga dapat mengakhiri acara ini dengan penampilan mengesankan dari Ardhito Pramono dan Kahitna. Semoga TPJF terus menjadi panggung bagi keindahan musik jazz," ujar Bobby Renaldi, Pendiri TPJF.
Acara Closing yang begitu luar biasa ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Antusiasme dan semangat para penonton mencerminkan betapa pentingnya festival ini dalam memperkaya dan memperluas apresiasi terhadap musik jazz di Indonesia.***
