Network
DESKJABAR – Jangan mengaku pecinta musik Bandung jika tak mengenal sosok musisi yang sudah malang melintang bermusik di kota kembang ini sekira 40 tahun lamanya.
Erland Efendy, musisi senior Bandung yang namanya sangat lekat dengan grup musik Bandung Wachdach Band sejak tahun 1980-an lalu.
Bersama dua penyanyi lainnya, Ismoyo dan Early Kartika. Erland Effendy sudah menjajal panggung-panggung hiburan Bandung menjadi front line dari grup Wachdach Band yang dikenal melalui lagu “Jalan-jalan Sore (JJS)”
Baca Juga: Kenapa Tol Getaci Dibangun Sampai Ciamis Tidak Sampai Cilacap? Ini Kata Kementerian PUPR
Baca Juga: Tol Getaci Kini Bukan Lagi Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap Tapi...
Tak hanya di mata publik Bandung, Erland Effendy pun dikenal secara nasional setelah terlibat pada proyek penggarapan lagu tema film remaja fenomenal pada tahun 1980an berjudul “Catatan Si Boy 2”.
Di lagu tema “Catatan Si Boy 2” tersebut Erland Effendy membawakan lagu “Cerita Asmara” yang penata musiknya digarap musisi Harry Sabar.
Album Catatan Si Boy 2 dianggap sebagi album kaset dengan penjualan yang cukup fantastis dengan mengapungkan banyak lagu hits seperti “Emosi Jiwa”, Yana Julio – Lita Zein, “Cerita Asmara”, Erland Effendy, “Engkau lah Satu”, “Amir Roes, “Manusia dan Kehidupan”, Renny Djayusman.
Ditemui di Krakatau Room, Hotel Horison Bandung, Minggu 30 Juli 2023 saat menonton konser musik 3 Dekade, Vakansi Memori dengan salah satu bintangnya Fariz RM, Erland Effendy tampak hadir di antara musisi Bandung lainnya yang juga datang mengapreasiasi musik tiga musisi tersebut.
Masih tetap berkecimpung di dunia musik dan beberapa komunitas musik yang ada di Bandung, membuatnya tampak terasa lebih segar meski sederet kegiatan bermusik terus datang padanya.
Saat disinggung soal tumbuh kembang musik Indonesia pada era sekarang, ayah dari penyanyi Indonesia terkenal Tiara Efendy itu menyoroti kiprah penyanyi Indonesia di era kekinian.
Music Council
Menurut Ketua Bandung Music Council, di era teknologi ini penyebaran lagu baru baik single maupun album bisa lebih cepat dipublikasi melalui kanal musik yang bisa didengar siapapun dan dimanapun.
Banyak penyanyi baru yang bisa membuat karyanya sendiri hingga turun langsung dalam pemasaran albumnya.
“Setiap musisi atau penyanyi saat ini bisa merilis lagunya melalui kanal musik langsung, saya senang saat ini banyak penyanyi yang bisa menulis lagu karya sendiri. Tinggal bagaimana pubik meresponnya,” ujar Erland Effendy.
Pernyataan musisi yang beberapa waktu lalu sukses membuat kegiatan musik amal “Bandung All Stars Peduli Sahabat”, ini mengingatkan kita pada pola pembuatan album Indi beberapa tahun lalu. Namun diera musik berbasis teknologi ini lebih simple.
Ngobrol musik dengan Erland Effendy ibarat kita membaca literasi musik, terlebih saat ngobrol musik di era 1980 an dimana Erland mulai melebarkan sayapnya sebagai musisi yang tak pernah puas berkarya. ***
