Obyek Wisata Alam Situ Cisamping Pangandaran, Tawarkan Ketenangan dan Kesegaran Natural

- 28 November 2022, 06:26 WIB
  Situ Cisamping merupakan obyek wisata di Kabupaten Pangandaran yang menawarkan nuansa alam yang natural menyegarkan. Air situnya bersumber dari mata air yang mengalir jernih keluar dari akar pepohonan berusia seratus tahun lebih.
Situ Cisamping merupakan obyek wisata di Kabupaten Pangandaran yang menawarkan nuansa alam yang natural menyegarkan. Air situnya bersumber dari mata air yang mengalir jernih keluar dari akar pepohonan berusia seratus tahun lebih. /Instagram/@situcisamping_official/

Menurut Abah Endun, pohon-pohon besar di hutan sekitar Situ Cisamping ada beberapa yang usianya sudah lebih dari seratus tahun. Pohon-pohon di sana selalu dijaga dan dirawat.

Baca Juga: Persib Bandung vs Persikabo 3 - 1, Luis Milla: Uji Coba untuk Evaluasi, Menit Bermain tak Penting

Oleh para orang tua terdahulu, cerita Abah Endun, kawasan hutan di Situ Cisamping sangat dikeramatkan dan disebut-sebut sebagai tempat bermukimnya mahluk gaib.

"Boleh dikata (dulu), tak seorang pun yang coba-coba berani nekat masuk apalagi mengangganggu pohon-pohon di sana untuk mengambil kayu bakar atau memancing ikan sekalipun", kata Abah Endun.

Karena itulah, lanjut Abah Endun hutan di sana terjaga kelestariannya. Ketersediaan air dari pegunungan tertampung dengan baik oleh akar-akar pepohonan. Kemudian secara alami, air itu keluar dari perut bumi memenuhi Situ Cisamping melalui mata air.

"Itulah sebabnya, air di Situ Cisamping tidak pernah surut meskipun musim kemarau berlangsung sangat panjang", jelas Abah Endun.

Menurut Abah Endun pula, sebelum dikelola sebagai obyek wisata, kawasan Situ Cisamping dulunya merupakan rawa. Banyak ditumbuhi eceng gondok dan pepohonan rawa lainnya.

Baca Juga: 3 Kecanggihan Teknologi yang Digunakan Qatar Dalam Piala Dunia 2022

Mengapa dinamakan Cisamping? Berdasarkan kisah turun temurun warga setempat, tidak terlepas dari kisah perjalanan Dalem Sembah Agung dalam pencarian Putranya Rangga Carita atau Sulton Muradi.

Nah dalam pencarian di kawasan rawa itulah, Dalem Sembah Agung menemukan samping (Sunda: kain) yang dipakai oleh anaknya yang hilang sewaktu masih bayi terapung di air.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x