Dari kantung Di Batas Angan-angan lahirlah hits “Nuansa Bening’ dan “Zamrud Khatulistiwa”. Lagu pertama direpertoarkan kembali melalui penyanyi pendatang bernama Vidi Aldiano, sementara lagu Zamrud .Khatulistiwa dibawakan oleh Chrisye di album “Kustichrisye”.
Dalam rentang waktu yang tak lama, Chrisye juga bersolo karier dengan Sabda Alam Band yang sukses besar juga dengan dukungan dari Keenan Nasution, Junaedi Salat, Guruh Soekarno Putera, dan sebagainya.
Pada tahun 1977, Eros Djarot, Chrisye, Berlian Hutauruk, Yockie Soerjo Prajogo, Fariz RM, Debby dan Keenan Nasution merilis album “Badai Pasti Berlalu” yang sangat fenomenal hingga masuk ke dalam daftar lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia pada tahun 2017.
Kesuksesan album ini didukung band mereka yang kelak dikenal sebagai Badai Band.
Setelah lama vakum, Debby Nasution menggagas pertemuan para personil Gank Pegangsaan pada tahun 1991 dan lahirlah album “Palestina” yang mengapungkan hits “Dirimu”.
Album Palestina didukung: Keenan Nasution (vokal, perkusi), Harry Sabar (vokal, perkusi), Fariz RM (vokal, perkusi), Molly Gagola (gitaris utama), Eet Sjahranie (gitaris utama), Sitoresmi Prabuningrat (vokal), Harry Minggoes (vokal, bas gitar, akustik gitar), Debby Nasution (penata musik, penyanyi, keyboard)
Lagu “Palestina” sendiri ditulis oleh Debby Nasution dengan vokal diisi oleh Fariz RM. Komposisi Palestina digabung dengan Manusia Kera ditulis Debby Nasution dengan vokal Harry Minggoes. Megah dan memiliki musikalitas tinggi.
Album Palestina berada dibawah bendera Logiss Record dan Log Zhelebour sebagai produser.