Network
Sudah dibuka untuk umum sejak pertengahan tahun 1980-an lalu, Green Canyon sebenarnya bukan nama asli. Sebelumnya warga
asli di sana menyebutnya Cukang Taneuh.
Disebut Cukang Taneuh, karena di tempat itu memang ada bagian sungai yang menembus bukit membentuk jembatan tanah. Cukang
Taneuh sendiri (bahasa Sunda) memulki arti Cukang (jembatan) dan Taneuh (tanah).
Baca Juga: Persib Antusias Hadapi Pertandingan Trofeo dengan Borussia Dortmund dan Persebaya, November 2022
"Nama Green Canyon sendiri dilontarkan oleh para turis asing yang berkunjung ke sini", kata Nana Akung (60) warga
setempat.
Sekilas, Cukang Taneuh memang konturnya mirip kejaiban alam Green Canyon yang termashur itu yang ada di daratan Amerika
sana. Hanya dalam ukuran miniatur.
Menurut penuturan petugas di sana, destinasi wisata Green Canyon setiap bulannya rata-rata dikunjungi 20.000 hingga 30.00
wisatawan atau rata-rata 1.000 orang per hari.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung, tentu saja itu bisa menjadi bukti bahwa pesona alam Green Canyon memang luar biasa.
Green Canyon menyimpan tantangan dan adventure yang tiada duanya.
Dengan mengambil paket lengkap, pengunjung akan diajak mengarungi sungai yang jika tidak turun hujan airnya sangat bening hijau kebiruan.
Jangan khawatirkan soal keamanan. Setiap pengunjung akan dibekali rompi pelampung dan perlengkapan keamanan lainnya. Dan tentu saja, instruktur akan selalu mendampingi.
Selain bisa berenang sepuasnya, di Green Canyon pengunjung bisa melakukan kegiatan body rafting short trip, body rafting
long trip, river tubing, river boarding, kayaking.
