Oalah. Ternyata Pendaki Gunung Punya Tempat Wisata Amazing Yang Hanya Bisa Didatangi Para Pendaki Saja

- 14 Agustus 2022, 18:33 WIB
Pesona Ranu Kumbolo yang tiada tanding ini menjadi kawasan wisata yang mengasikan bagi pendaki
Pesona Ranu Kumbolo yang tiada tanding ini menjadi kawasan wisata yang mengasikan bagi pendaki /Dicky Harisman

DESKJABAR - Umumnya tempat wisata itu memiliki persyaratan khusus seperti tempat yang mudah dijangkau.

Kemudian memiliki fasilitas penunjang, seperti toilet, tempat ibadah, listrik, jaringan provider untuk berkomunikasi dan yang terpenting memilik persyaratan mutlak sebagai tempat wisata.

Indah, keren, mempesona, amazing, apalagi coba?

Nah bagi pendaki gunung syarat yang disebut di awal tidak terlalu mutlak, tidak peduli tempat wisata itu susah dijangkau, gak peduli ada listrik dan lain-lain, pendaki gunung justru lebih mencari syarat kedua.

Baca Juga: Viral, Ibu Guru Siram Siswi yang Sedang Menulis Sambil Rebahan di Meja, Tuai Hujatan Warganet

Gak aneh kalau pendaki gunung di Indonesia juga memiliki tempat wisata favoritnya sendiri-sendiri yang hanya bisa dinikmati dirinya atau komunitasnya saja. Curang kan?

Tapi kenyataannya para pendaki memiliki kawasan wisata healing favorit nya sendiri, jadi jangan kaget jika ada pendaki yang datang ke suatu gunung tidak berniat muncak atau melanjutkan perjalanan sampai selesai.

Banyak juga pendaki yang datang ke satu gunung hanya bertujuan buka tenda, alih-alih kontemplasi, merenung, melipir ke dunia yang lebih “karib”.

Misalnya pendaki yang bermaksud healing di kawasan Danau Kehidupan di lereng gunung Argopuro, tidak selalu berakhir dengan pendakian kepuncak Argopuro.

Banyak pendaki yang datang ke tempat tersebut untuk tujuan membuat camp, menepi dari dunia nyata dan berkegiatan di sana untuk beberapa malam.

Banyak tempat wisata untuk para pendaki di Indonesia yang ditulis Deskjabar untuk menambah pengetahuan saja karena lokasinya yang sulit dijangkau wistawan.

Namun tidak menutup kemungkinan jika ada dari pembaca yang tertarik ke tempat wisata pendaki ini.

Baca Juga: Tes Psikologi: 3 Jenis Mengepalkan Tangan yang Dapat Memberitahu Banyak Tentang Kepribadian Orang

Ranu Kumbolo, Lumajang, Jawa Timur

Ranu Kumbolo (Ranu = Danau, Bhs. Jawa) adalah sebuah kawasan favorit bagi pendaki yang terletak di kaki gunung Semeru 3676 Mdpl.

Danau yang berada di ketinggian 2.400 meter ini adalah ikonik wisata nya para pendaki. Danau yang sangat instagramable dengan puluhan spot terindah yang menjadi “surga” bagi para pendaki yang penghobi fotografi.

Danau ini berada dalam kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersamaan juga dengan kawasan Gunung Semeru dan Gunung Bromo.

Secara geografis Ranu Kumbolo berada di Kab. Lumajang Jawa Timur, menuju ke Ranu Kumbolo ditempuh dari Tumpang kurang lebih 2 jam perjalanan menggunakan Jeep dengan transmisi 4 x 4 hingga berakhir di Pos Penjagaan Pendaki bernama Ranupani.

Setelah menyelesaikan administrasi Simaksi Pendakian, selanjutnya dilanjutkan dengan berjalan menyelusuri perkebunan kentang, kol milik warga sekitar Ranupani.

Dari Ranupani, selanjutnya perjalanan akan bertemu dengan tanjakan-tanjakan kecil dan berakhir setelah berjalan selama 2.5 jam hingga 3 jam menuju Ranu Kumbolo.

Diapit dua bukit tinggi dengan bentangan alam yang meliuk menjadikan kawasan ini sangat eksotis. Pohon Cemara yang berdiri rapi di sepanjang tepian danau mematrikan kawasan wisata pendaki ini menjadi sangat megah.

Riak air di permukaan danau bergelombang seperti lautan kecil, menandakan danau ini sangat kencang dengan terpaan angin yang mengempaskannya ke tepi danau.

Baca Juga: LENGKAP! Inilah 2 Tempat Wisata di Bogor yang Populer Dari Harga Tiket, Wahana, Spot Foto yang Instagramable

Sesekali dari arah puncak Semeru angin berhembus memecah kesunyian di kawasan Ranu Kumbolo yang juga sangat disukai pendaki dari mancanegara.

Jika senja datang suara unggas dan riuh angin di atas danau bersatu padu saling berebut mencari perhatian. Suasana eksotis ini menjadi sebuah orkestra alam yang sangat menyentuh nurani.

Di pinggiran Ranu Kumbolo terdapat lahan untuk mendirikan tenda, biasanya pendaki semeru menjadikan kawasan ini sebagai kawasan transit untuk beristirahat hingga melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Tidak ada yang melarang para pendaki berenang disini, namun seperti kesepakatan bersama maka untuk menjaga “Kesakralan” danau ini pendaki tidak diperkenankan berenang di danau Ranu Kumbolo.

Terlebih jika berenang dan mempostingnya di sosial media. Salah-salah habis lah dibully para pendaki.

Begitulah, para pecinta alam ini sangat menjaga alamnya.

Seperti pomeo yang mengatakan, siapa yang menjaga alamnya. Maka dia akan dijaga oleh pemilik Alam.

Kedalaman airnya yang mencapai puluhan meter merupakan “surga” bagi sekawanan belibis yang berenang dengan damainya di pinggiran danau.

Penulis sudah tiga kali datang ke Ranu Kumbolo dengan jarak kunjungan terpaut belasan tahun sejak tahun 1987.

Baca Juga: Kecelakaan Truk Maut di Cianjur, 5 Tewas, Ini Nama Sejumlah Korban

Pada tahun 80an akhir Ranu Kumbolo masih sepi dibandingkan 10 tahun ke belakang. Entah perubahan global atau faktor apa. Air di Ranu Kumbolo pada tahun-tahun tersebut sangat dingin. Jangankan untuk mandi atau berenang, untuk mengambil air wudlu saja tangan kita sudah beku.

Udara sekitar Danau Ranu Kumbolo di bula Juni 1987 mencapai Minus 5 derajat pada siang hari.

Dari kawasan Ranu Kumbolo ini jika ingin melanjutkan perjalanan ke Puncak Semeru, pendaki adalah menyusuri jalan setapak yang menanjak hingga ke puncak bukit dengan penanda pepohonan yang berdiri di kiri kanan jalan.

Perlu waktu sekitar 20 menit untuk pendaki sampai di puncak bukit yang saat ini viral dengan sebutan Tanjakan Cinta .

Konon mitos yang berkembang jika kita mendaki menuju tanjakan cinta,maka tetapkan keinginan untuk sampai ke puncak ya tanpa menoleh ke belakang.

Salah satu pemandangan Ranu Kumbolo yang tiada tanding ini menjadi kawasan wisata yang mengasikan bagi pendaki
Salah satu pemandangan Ranu Kumbolo yang tiada tanding ini menjadi kawasan wisata yang mengasikan bagi pendaki Dicky Harisman

Baca Juga: Sihir Budiman Yunus Sukses Benamkan PSIS Semarang, Jadi Modal Persib Bandung Bertahan di Jalur Kemenangan

Pada saat berjalan itulah bayangkan wajah gebetan atau pasangan kita, konon katana jika kita berhasil sampai ke puncak bukit tanjakan cinta,makan hubungan kita akan langgeng. Ada-ada saja.

Danau ini menjadi kian terkenal lantara film 5CM yang ditayangkan pada 2012 lampau. Banyak wisatawan atau pendaki newbe yang ingin merasakan sensasi danau eksotis ini.

Tak heran jika setelah film petualangan yang dibintangi artis cantik, Pevita Pearce dan Raline Shah ini banyak orang yang ingin datang ke Ranu Kumbolo. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah