DESKJABAR - Gunung Lawu terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berada di antara 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Karang Anyar Jawa Tengah, Kabupaten Magetan Jawa Timur, dan Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl ini merupakan salah satu gunung favorit bagi para pendaki, karena memiliki alam yang indah.
Selain itu, di Gunung Lawu banyak cerita-cerita mistis dan dianggap memiliki tingkat keangkeran yang tinggi.
Banyak kejadian-kejadian mistis yang sering dialami oleh para pendaki, salah satunya adalah mengenai mitos keberadaan kupu-kupu bercahaya.
Dikutip dari YouTube Harry Zage yang berjudul "5 Fakta Misteri Gunung Lawu, Kamu Harus Tahu" tayang pada 17 Februari 2019, jika pada saat mendaki kita bertemu dengan kupu-kupu hitam yang mengeluarkan cahaya, itu pertanda kehadiran kita diterima oleh Gunung Lawu.
Baca Juga: Buah Sakti Ini Memang Ampuh Tingkatkan Kecerdasan Otak Anak, Dijelaskan oleh dr Zaidul Akbar
Terlepas dari benar atau tidaknya, namun mitos tersebut banyak dipercaya oleh warga setempat dan para pendaki Gunung Lawu.
Selain itu, terdapat mitos lain yang dianggap cukup unik, masih berhubungan dengan fauna yang ada di Gunung Lawu.
Konon, apabila kita melihat seekor kijang emas di Gunung Lawu, maka tunggulan hingga kijang tersebut mengeluarkan kotoran.
Mengapa demikian? Karena menurut beberapa keyakinan, jika kita ambil kotoran kijang tersebut lalu kita bawa pulang, maka dipercaya rezeki kita akan lancar.
Baca Juga: Kopda Muslimin Mencoba Membunuh Istrinya Sendiri, Pelaku dijanjikan Hadiah Besar
Mitos lainnya, yaitu mengenai keberadaan burung jalak. Mitos ini sudah tidak asing lagi ditelinga para pendaki.
Burung jalak di Gunung Lawu dipercaya sebagai jelmaan dari penunggu gaib Gunung Lawu.
Para pendaki yang bertemu dengan burung jalak ketika mendaki, dipastikan tidak akan tersesat, karena burung tersebut akan menunjukan jalan yang tepat menuju puncak Gunung Lawu.
Untuk mendaki puncak Gunung Lawu pun ternyata ada kepercayaan yang mengharuskan jumlah pendaki berjumlah ganjil.
Mitos yang berkembang di masyarakat adalah apabila jumlah tersebut tidak ganjil, maka dipercaya perjalanan mereka selama mendaki akan ditimpa kesialan.
Terlepas dari benar atau tidaknya mengenai beberapa mitos yang berkembang mengenai Gunung Lawu, hal itu kembali lagi kepada pribadi masing-masing.
Semua cerita mistis yang ada hanyalah mitos yang berkembang di tengah masyarakat, benar atau tidak hanyalah milik Tuhan Yang Maha Mengetahui semua misteri di seluruh alam semesta ini.***