Mereka tak bisa menggunakan bahan bakar lain karena ketentuan dari tetua adat. Jika pasokan minyak tanah habis, kampung itu terancam gelap gulita.
Kuncen Kampung Naga, Ade Suherlin, waktu itu mengungkapkan, kebutuhan minyak tanah untuk 108 Kepala Keluarga warga adat Kampung Naga sebanyak 1.000 liter per bulan.
Beruntung, Pemprov Jabar cepat tanggap dan segera menyelesaikan masalah pasokan minyak tanah.**