Network
DESKJABAR- Gunung Lawu menjadi saksi keruntuhan Kerajaan Majapahit. Gunung ini terletak di Tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar ( Jawa Tengah) , Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur).
Dalam Cerita Babad Lawu, gunung ini dipercaya menjadi gunung tertua di Pulau Jawa dan tempat peristirahatan Raja Majapahit yakni Dyah Ranawijaya (Raja Wijaya ke V).
Raja Majapahit itu kemudian melakukan “moksa” sebagai pencapaian sebuah konsep agama hindu dan budha yang artinya melepaskan diri dari ikatan duniawi dan lepas juga dari putaran reinkarnasi atau punarbawa kehidupan.
Baca Juga: Jadwal Hari Kedua Indonesia Master, Pukul 09 00 WIB, Live MNCTV dan iNews TV
Legenda yang terkenal penuh misteri dan mistis ini, yaitu saat Raja Wijaya ke V diam-diam meninggalkan kerajaaan keraton bersama penasihatnya yang setia.
Sebelum sampai di puncak bertemu dengan seorang abdi dalem atau kepala dusun. Keduanya ikut dan melakukan moksa di Hargo Dalem.
Merinding, ini kata raja Wijaya ke V saat bertitah “ wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus mundur, aku harus moksa dan meninggalkan dunia ramai ini.
Dipa menggala karena kesetiaanmu kuangakat kau menjadi penguasa Gunung Lawu dan membawahi semua makhluk ghaib dengan Gelar Sunan Gung Lawu Dan kepada wangsa menggala kuangkat sebagai patihnya dengan gelar Kyai Jalak”
Jika ada orang dari Cepu atau keturunan langsung Adipati Cepu naik ke Gunung Lawu, maka nasibnya akan celaka dan mati di Gunung Lawu”
