3 Versi Cerita KKN di Desa Penari, Menurut Simpleman, Anak Indigo, dan Pak Sudirman dari Rowo Bayu

- 20 Mei 2022, 22:32 WIB
Tiga versi cerita KKN di Desa Penari menurut Simpleman, anak indigo dan Pak Sudirman dari Rowo Bayu.
Tiga versi cerita KKN di Desa Penari menurut Simpleman, anak indigo dan Pak Sudirman dari Rowo Bayu. /Tangkapan layar @kknmovie/

DESKJABAR – Inilah 3 versi cerita KKN di Desa Penari menurut penulis Simpleman, anak indigo Frislly Herlind, dan dari Pak Sudirman, penjaga dan pengelola situs wisata Rowo Bayu, Banyuwangi.

Kisah nyata KKN di Desa Penari menjadi cerita yang paling banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia saat ini.

Setidaknya ada 3 versi cerita KKN di Desa Penari yang banyak beredar di masyarakat mengenai sepasang mahasiswa yang meninggal dalam kisah tersebut.

Baca Juga: Lagi Viral! Inilah Ringkasan Cerita SEWU DINO Dari Twitter SimpleMan, Lebih Seram Dari KKN di Desa Penari

Secara garis besar, kisah nyata KKN di Desa Penari menceritakan kronologi kematian mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata tersebut.

Yang pertama kali menulis mengenai kisah nyata ini adalah Simpleman, melalui thread Twitter-nya yang viral di tahun 2019.

Dalam waktu singkat cerita dari Simpleman tersebut langsung menjadi pembahasan netizen Tanah Air.

Bahkan seorang produser film Manoj Punjabi menjadikan kisah nyata ini film layar lebar yang langsung booming dalam waktu singkat dan menjadi film terlaris di Indonesia.

Menurut versi Simpleman, cerita KKN di Desa Penari ini bercerita tentang enam mahasiswa bernama Bima, Ayu, Widya, Nur, Anton dan Wahyu.

Mereka melakukan sebuah program kerja nyata dari kampusnya di sebuah pedesaan terpencil dalam sebuah hutan di timur pulau jawa.

Sejak awal mereka datang ke desa itu memang ada yang berbeda dan aneh dengan lokasi KKN mereka.

Salah satunya banyak sesajen diletakkan di bawah pohon, dekat batu besar, dan beberapa titik tertentu desa tersebut.

Tragedi KKN di Desa Penari dimulai ketika Bima jatuh cinta pada Widya, dan menghalalkan segala cara termasuk bersekutu dengan Badarawuhi.

Baca Juga: Kegagalan Timnas Indonesia Meraih Medali Emas Sepak Bola di SEA Games 2022, Ini Kata Shin Tae Yong

Badarawuhi adalah jin wanita penari yang memiliki wujud asli setengah badannya ular. Ia menguasai kawasan hutan terlarang di Desa Penari.

Menurut kisah yang diceritakan Simpleman, demi mendapatkan Widya, ia rela untuk menuruti perkataan Badarawuhi termasuk menuruti hawa nafsu jin wanita tersebut setiap malam.

Ketika Bima “berjuang” mendapatkan Widya, ternyata Ayu menyimpan rasa terhadap Bima.

Badarawuhi pun menangkap sinyal keinginan dari Ayu yang ingin memiliki Bima. Kemudian jin ini menawarkan perjanjian kepada Ayu.

Kalau Ayu mau memberikan gelang mustika kepada Widya, maka Badarawuhi akan memberikan selendang pemikat yang bisa meluluhkan hati Bima.

Gelang mustika itu adalah kunci untuk menjebak Widya agar bisa dijadikan Dawuh atau penari untuk menghibur bangsa lelembut di hutan terlarang.

Karena sejak awal Badarawuhi ini memang mengincar Widya untuk dijadikan Dawuh menggantikannya.

Ayu pun menyepakati perjanjian tersebut dan akhirnya berhasil membuat Bima tertarik padanya hingga melakukan perbuatan zina di tapak tilas alas atau hutan terlarang.

Akibat perbuatannya itu, Bima dan Ayu harus membayar konsekuensi dengan nyawa mereka.

Baca Juga: Diperingati Setiap 21 Mei,  Inilah Sejarah di Balik Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia  

Tak hanya itu, menurut cerita KKN di Desa Penari yang ditulis Simpleman, sukma mereka terjebak dan ditahan oleh Badarawuhi hingga saat ini.

Anak indigo

Namun cerita kronologi KKN di Desa Penari versi anak indigo, Frislly Herlind berbeda dengan yang diceritakan oleh Simpleman.

Frislly mengaku telah melakukan perjalanan astral ke Desa Penari dan bertemu sosok yang disebut Simpleman sebagai Badarawuhi.

Ia juga melihat di alam gaib itu seorang perempuan dan laki-laki dengan pandangan mata kosong yang diduga sebagai Bima dan Ayu.

“Ternyata enggak kaya gitu sebenarnya, lebih kaya, si perempuan (Badarawuhi) ini bilang ‘bukan salah kami’. Nah di situ aku kaget dong, karena aku belum ngomong apa-apa,” ujar Frislly Herlind.

Kemudian, lanjutnya, jin perempuan itu menjelaskan bahwa laki-laki tersebut (Bima) terlalu mencari tahu dan mengundang keberadaan para lelembut di daerah tersebut.

Hal itu dilakukan Bima karena jatuh cinta pada Widya dan benar-benar ingin menjadikan gadis itu sebagai miliknya.

Baca Juga: MERINDING, Solo Camping di LOKASI KKN di Desa Penari, Diteror Suara Gamelan dan Sinden, Tenda Dirusak

“Jadi dia tuh kaya berdoa, ‘aduh tolong dong dekati aku sama si A (Widya), gak apa-apa kalau mau tumbal, tumbalin aja nih temen ku si B (Ayu). Asal ngomong, tapi kalau kata orang kan hati-hati dalam berucap,” kata Frislly Herlind menjelaskan.

Karena Bima yang minta, lanjut dia, maka Badarawuhi mengatakan sosok perempuan yang dijadikan tumbal itu, yakni Ayu, diambil oleh makhluk tinggi besar yang disebut genderuwo.

Pak Sudirman

Menurut versi Pak Sudirman, KKN di Desa Penari merupakan cerita nyata yang terjadi di situs Rowo Bayu dan dia memiliki data-data lengkap mengenai kejadian tragis itu

Berikut data versi Pak Sudirman:

1. KKN terjadi di tahun 2008.

Sedikit berbeda dengan Simpleman yang menulis kisah itu terjadi pada tahun 2009, Pak Sudirman mengeluarkan data bahwa peristiwa sebenarnya terjadi tahun 2008.

2. Jumlah 6 mahasiswa

Fakta yang dibeberkan Pak Sudirman ini ternyata sama dengan yang ditulis Simpleman yakni ada 6 orang mahasiswa peserta.

Baca Juga: Masih Belum Move On dari Film KKN di DESA PENARI ? Intip Keseruan Para Pemain di Balik Layar Pembuatan Filmnya

3. Yang meninggal merupakan sepasang kekasih

Menurut fakta yang dibeberkan oleh Pak Sudirman, dua orang yang meninggal adalah sepasang kekasih.

Kalau cerita Simpleman yang meninggal adalah Bima dan Ayu yang terlibat cinta segitiga bersama Widya.

4. Meninggal setelah sepasang mahasiswa ini dijamu makanan oleh bangsa lelembut

Nah ini yang sedikit unik jika membandingkan fakta Pak Sudirman dengan kisah Simpleman.

Menurut Pak Sudirman, dua mahasiswa itu meninggal setelah bertemu orang di lokasi bagian atas Rowo Bayu kemudian diundang ke rumahnya.

Di sana, dua mahasiswa ini disajikan makanan dan minuman oleh orang tersebut kemudian dibungkuskan untuk teman-temannya.

Orang tak dikenal itu menyebut nama desanya adalah Desa Penari.

Kedua mahasiswa ini pun kembali ke teman-temannya di Rowo Bayu dan menceritakan kejadian tersebut.

Semua tak ada yang percaya dengan cerita mereka berdua, kemudian dikeluarkanlah bungkusan makanan tadi yang ternyata isinya kepala monyet penuh darah.

Baca Juga: Bongkar 14 Kode Redeem FF 16 Mei 2022, Mana Lebih OP: SG Ungu, SG Hijau, atau SG Lumut M1887 Emerald Power?

Tak lama dari kejadian itu, yang laki-laki meninggal beberapa hari kemudian, yang perempuan menyusul 1 bulan kemudian.

Jika dalam cerita Simpleman, yang mengalami kejadian itu bukanlah Bima dan Ayu, melainkan Wahyu dan Widya.

Hanya dalam cerita Simpleman Wahyu dan Widya tetap hidup, sedangkan Bima dan Ayu terjebak sukmanya di hutan terlarang karena kesalahannya.

Nah, kamu lebih percaya cerita KKN di Desa Penari versi siapa? Apakah versi Simpleman, anak indigo Frislly Herlind, atau Pak Sudirman?***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah