Memang mitos yang banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia, jika tersesat di hutan atau gunung kemudian masuk ke pasar atau hajatan, jangan pernah makan atau menerima apapun.
Karena biasanya akan sakit atau yang lebih parah akan mati.
Dan ini juga yang terjadi pada korban KKN di Desa Penari yang sebenarnya.
Dalam film besutan Sutradara Awi Suryadi, tokoh Wahyu makan makanan yang ada di hajatan tersebut, kemudian disuruh kakek tua tadi membungkus makanan itu untuk dibawa kepada teman-temannya.
Alangkah kagetnya ketika dibuka di depan keempat temannya yang lain, ternyata bungkusnya juga sudah berubah menjadi daun dan isinya kepala monyet penuh darah.
Jadi, kronologi kematian mahasiswa KKN di Desa Penari yang diceritakan Pak Sudirman digambarkan oleh @simpleman lewat tokoh Widya dan Wahyu, bukan Bima dan Ayu.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfimasi langsung dari penulis kisah nyata KKN di Desa Penari, @simpleman.
Namun kronologi kematian dua mahasiswa KKN di Desa Penari yang sebenarnya ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk selalu berhati-hati jika memasuki kawasan tertentu.***