Kronologi Kematian Dua Mahasiswa KKN di Desa Penari yang Asli, Lokasi Rowo Bayu Tahun 2008

- 18 Mei 2022, 22:52 WIB
Inilah kronologi kematian dua mahasiswa KKN di Desa Penari yang asli, lokasi Rowo Bayu tahun 2008.
Inilah kronologi kematian dua mahasiswa KKN di Desa Penari yang asli, lokasi Rowo Bayu tahun 2008. /Tangkapan layar IG @fajar_nugra./

DESKJABAR – Akhirnya kronologi kematian dua mahasiswa KKN di Desa Penari yang asli terungkap. Lokasi sebenarnya ada di Rowo Bayu - Banyuwangi, tahun 2008.

Sebuah fakta mengejutkan mengenai kronologi kisah nyata KKN di Desa Penari terkuak. Teka teki lokasi dan waktu kejadian terjawab sudah.

Dan ternyata, kronologi kematian korban KKN di Desa Penari bukanlah seperti yang dialami oleh karakter Bima dan Ayu dalam film maupun cerita yang ditulis @simpleman.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Ternyata Cerita Nyata Teman-teman Ibu SimpleMan, Begini Kronologi Kisah Itu Disusun

Namun peristiwa dan kronologi asli kematian korban dua mahasiswa ini menjadi salah satu adegan paling “ngeri” dari film KKN di Desa Penari.

Ada yang bisa tebak adegan yang mana?

Simak penjelasan berikut yang dikutip deskjabar.com dari IG @erickthohir.

Boomingnya film KKN di Desa Penari ternyata mampu memancing rasa penasaran seorang Menteri BUMN, Erick Thohir.

Bahkan beliau berhasil mengungkap kronologi kematian peserta KKN di Desa Penari yang sebenarnya dari narasumber langsung yang bisa dipercaya.

Dari narasumber ini diketahui, bahwa lokasi asli peristiwa naas itu adalah sebuah situs wisata budaya di Banyuwangi, yakni Rowo Bayu.

Dan Menteri Erick Thohir mendapatkan keterangan langsung dari Pak Sudirman, Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu yang mengetahui persis kejadian tragis tersebut.

Bahkan Pak Sudirman membawa makalah data untuk ditunjukkan sebagai bukti kuat bahwa kejadian di Rowo Bayu itulah yang viral dan dijadikan dasar cerita film KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Persiapan Semifinal Sepak Bola SEA Games 2021, Pelatih Indonesia dan Thailand Ikuti Konferensi Pers

Ia menjelaskan, pada tahun 2008 ada 6 mahasiswa dan mahasiswi asal Surabaya yang melakukan KKN di lokasi daerah Rowo Bayu, Banyuwangi.

Dua diantara keenam mahasiswa diketahui merupakan sepasang kekasih, dan kemana-mana biasanya selalu berdua.

“Nah, dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu, tidak di situs, ke luar situs agak di utaranya,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Pak Sudirman, di situ mereka berdua bertemu dengan seseorang dan diajak mampir ke rumahnya.

“Sampai di rumahnya, diberikan suguhan, dijamu makanan dan lain-lain. Dan ceritalah ini desa apa, si mahasiswa itu tanya begitu. Dijawablah ini Desa Penari,” kata Pak Sudirman menjelaskan.

Karena hari semakin sore, dua mahasiswa ini pun pamit pulang kepada orang yang sudah menjamunya di Desa Penari tersebut.

“Pulang itu diberi bingkisan pak. Bingkisan ini bagus, kemasannya pakai kertas koran gitu kan. Dimasukkan tas, dibawalah pulang,” ujar Pak Sudirman.

Kemudian keduanya kembali lagi ke lokasi wisata Rowo Bayu, karena teman-temannya menunggu di sana.

Sesampainya di Rowo Bayu, sepasang kekasih ini menceritakan pengalamannya bertemu dengan orang dan diajak ke sebuah desa namanya Desa Penari.

“Protes teman-temannya. Engga mungkin engga ada desa. Ini saya diberi oleh-oleh, ayo dibuka,” kata Pak Sudirman lagi menirukan korban.

Baca Juga: Semifinal Sepak Bola SEA Games 2022, Indonesia Vs Thailand, 19 Mei 2022, Pukul 19.00 WIB, Link Live Streaming

Dan betapa terkejutnya dia, karena ketika dibuka bungkusan itu bukan lagi kertas koran tapi berubah jadi daun talas.

“Setelah dibuka isinya kepala kera pak, baru dipotong. Si laki-lakinya langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian ceweknya menyusul satu bulan kemudian. Meninggal juga,” tutur pak Sudirman.

Yang sudah nonton film KKN di Desa Penari pasti hafal adegan ini bukan?

Karena scene ini merupakan salah satu bagian yang mampu bikin bulu kuduk merinding dan paling epic.

Ketika Wahyu dan Widya tak sengaja masuk ke hajatan bangsa lelembut Desa Penari, kemudian berinteraksi dengan para jin itu dan makan makanan mereka, membayangkannya saja sudah bergidig ngeri.

Memang mitos yang banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia, jika tersesat di hutan atau gunung kemudian masuk ke pasar atau hajatan, jangan pernah makan atau menerima apapun.

Karena biasanya akan sakit atau yang lebih parah akan mati.

Dan ini juga yang terjadi pada korban KKN di Desa Penari yang sebenarnya.

Dalam film besutan Sutradara Awi Suryadi, tokoh Wahyu makan makanan yang ada di hajatan tersebut, kemudian disuruh kakek tua tadi membungkus makanan itu untuk dibawa kepada teman-temannya.

Baca Juga: Bravo! Penambahan 9 Medali Emas, Peringkat Indonesia Naik di KLASEMEN SEA Games 2022, Rabu 18 Mei Malam

Alangkah kagetnya ketika dibuka di depan keempat temannya yang lain, ternyata bungkusnya juga sudah berubah menjadi daun dan isinya kepala monyet penuh darah.

Jadi, kronologi kematian mahasiswa KKN di Desa Penari yang diceritakan Pak Sudirman digambarkan oleh @simpleman lewat tokoh Widya dan Wahyu, bukan Bima dan Ayu.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfimasi langsung dari penulis kisah nyata KKN di Desa Penari, @simpleman.

Namun kronologi kematian dua mahasiswa KKN di Desa Penari yang sebenarnya ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk selalu berhati-hati jika memasuki kawasan tertentu.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Instagram @erickthohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x