"Di situ Pak Prabu menjelaskan jika ada daerah terlarang yang mereka tidak boleh lewati," jelas Anzar Achmad.
Termasuk mereka tidak boleh melewati batas gapura terlarang yang menuju tapak tilas.
Menurut masyarakat kalau tapak tilas yang dimaksud adalah batas dari dusun ke hutan belantara.
Disamping itu, tambahnya, rombongan mahasiswa KKN itu melihat banyak kuburan yang tidak seperti kuburan biasa.
Dimana di atas kuburannya ditutupi dengan kain berwarna hitam dan ada banyak pohon beringin yang cukup besar, sesajen yang bertebaran dimana-mana.
Bahkan hampir disemua tempat terutama di bebatuan besar dan tercium banyaknya bau kemenyan di daerah tersebut.
Dari situlah dimulai proker para mahasiswa tersebut, beberapa hari setelahnya satu persatu para mahasiswa mengalami kejadian-kejadian yang misterius.
Bahkan diantara rombongan mahasiswa KKN itu ada yang berubah prilaku dari sebelumnya. Yang akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri kegiatannya lebih cepat dari jadwal yang disepakati.
Jelang tiga bulan pasca kepulangannya dari lokasi KKN di Desa Penari itu, dua orang mahasiswa yang ikut dalam rombongan meninggal dunia.