Kejadian ini terjadi pada mahasiswa yang merupakan angkatan tahun 2005-2006. Terdapat 6 orang mahasiswa yakni Nur, Widya, Wahyu, Anton, Bima, dan Ayu. Juga ada kakanya Ayu bernama Ilham dan temannya Pak Prabu serta Mbah Buyut.
Kisah ini dimulai saat kedua mahasiswa, Nur dan Ayu yang sedang mencari tempat untuk KKN. Ayu bilang pada Nur ada salah satu desa yang cocok untuk dijadikan tempat KKN mereka.
Ayu, Nur yang diantar oleh kakanya Ayu, Mas Ilham bergegas pergi ke desa tersebut. Dari tempat mereka ke desa tersebut memerlukan waktu 4 hingga 6 jam untuk sampai di desa itu. Cukup jauh dari perkotaan.
Mereka beristirahat sejenak di tengah perjalanan karena sedang hujan, dan desa yang mereka tuju tidak bisa dilalui dengan mobil. Ayu sangat senang membayangkan akan KKN di desa tersebut, karena suasananya sangat asri.
Berbeda dengan Nur yang masih bimbang. Ia memang perlu tempat untuk KKN, tetapi ia juga seorang yang cukup peka terhadap hal mistis. Nur juga punya pantangan tertentu bahwa orang yang tinggal di barat tidak boleh masuk ke wilayah timur, kebetulan desa itu ada di timur.
Hingga Nur pun kemudian melihat seorang kakek-kakek yang terlihat seperti seorang pengemis yang melihat Nur dengan pandangan tajam serta menyuruh Nur jangan masuk ke desa itu.
Setelah hujan reda, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor yang ada di pangkalan dan melewati hutan.
Di dalam hutan, Nur melihat ada seorang wanita cantik sedang menari diatas batu lengkap dengan pakaian penari dengan tatapan mata yang tajam dan tersenyum pada Nur. Namun, menghilang begitu saja. Nur merasa was-was.
Akhirnya mereka sampai dan mengunjungi rumah Pak Prabu temannya Mas Ilham sekaligus kepala desa setempat.