Network
DESK JABAR - Akaza merupakan salah satu karakter villain di Anime Kimetsu no Yaiba yang tampil eksis di series Mugen Train saat mengalahkan Rengoku Kyojuro.
Akaza juga salah satu dari 10 peringkat iblis terkuat di anime Kimetsu no Yaiba dan Akaza menempati di peringkat ke tiga.
Gaya pertarungan Akaza sangat khas menggunakan teknik ilmu seni bela diri dengan mengayunkan tangan kosong tanpa mengandalkan senjata bantuan seperti iblis lainnya.
Baca Juga: SPOILER Drakor Jirisan Episode 5 : Kang Hyun Jo Mencari Pembunuh di Gunung Jiri Yang Mulai Terungkap
Baca Juga: SPOILER Drakor Jirisan Episode 3: Sosok Yang Dilihat Go Min Si Saat Patroli di Gunung Jiri
Pertarungan Akaza bisa terlihat ketika menonton Kimetsu no Yaiba Mugen Train, disana Akaza akan tampil setelah Rengoku Kyojuro bersama Tanjiro dan kawan-kawan bertarung menghadapi Enmu.
Dalam detik-detik terakhir lengahnya para pemburu iblis, Akaza memanfaatkan situasi tersebut untuk menghabisi nyawa pemburu iblis, terutama menghabisi nyawa seorang hashira, yaitu Rengoku Kyojuro hashira api.
Selama pertarungan Mugen Train berlangsung, konflik yang dirasakan sangat mengaduk-aduk perasaan jiwa serta menguras emosi sebagai penonton.
Melihat Rengoku Kyojuro yang sekarat, melihat Akaza tetap menikmati pertarungannya sebagai rasa bersenang-senang. Namun dibalik sifat menyebalkan Akaza memiliki cerita yang kelam.
Berikut merupakan masalalu kelam yang dilalui Akaza selama menjadi manusia hingga nekat merubah dirinya menjadi seorang iblis.
Setiap iblis yang tampil di Kimetsu no Yaiba, mereka dulunya seorang manusia biasa seperti Tanjiro dan pemburu iblis lainnya. Salah satunya, Akaza.
Nama asli Akaza selama menjadi manusia sebenarnya Hakuji. Hakuji hidup ditempat yang kumuh dan terbilang keluarga paling miskin.
Saking miskinnya, ayah Hakuji yang menderita penyakit tidak dapat dilarikan ke pengobatan umum.
Untuk membelikan sang ayah obat, Hakuji nekat menjadi perampok sepanjang distrik untuk mendapatkan uang.
Kejahatan Hakuji sampai di telinga ayahnya. Ayahnya merasakan bersalah ketika Hakuji demi membeli obat harus berbuat dosa. Hal tersebut yang membuat ayahnya memutuskan untuk bunuh diri.
Hakuji terpukul melihat kematian ayahnya, dan motivasi untuk melanjutkan hidup telah sirna.
Ditengah kehilangan semangat hidup, Hakuji bertemu seorang pria bernama Keizo, dan Keizo merupakan keturunan Dojo yang kemudian membantu Hakuji untuk bangkit dari kata menyerah.
Keizo memiliki anak perempuan yang jatuh sakit bernama Koyuki, gadis belia cantik ini dapat memikat hati Hakuji secara perlahan selama merawat Koyuki.
Melihat ketulusan Hakuji dalam merawat Koyuki, akhirnya Keizo memutuskan untuk menjodohkan Koyuki dengan Hakuji.
Perjodohan mereka ditentang oleh keluarga pewaris Dojo yang berencana untuk mengagalkan pernikahan mereka dengan cara menghabisi nyawa Hakuji.
Namun ilmu seni bela diri Hakuji sangat kuat, akhirnya pasukan Dojo kalah tarung. Pewaris Dojo masih tidak terima dengan kekalahan tersebut hingga melakukan perbuatan curang dengan membumbuhi sumur sumber air minum ditebarkan racun. Hal tersebut membuat Koyuki dan Keizo mati keracunan.
Akaza yang naik pitam ketika melihat perbuatan licik pewaris Dojo, berniat akan membantai seluruh keluarga Dojo tanpa terlewat satu pun.
Akaza membantai seluruh anggota keluarga Dojo termasuk pasukan dengan jumlah 60 orang lebih secara mengenaskan, saking naas bentuk wajahnya tidak dapat dikenali sama sekali.
Ditengah pembantaian, Muzan Kibutsuji tertarik merekrut Hakuji sebagai iblis, dengan cara bertarungnya yang tidak segan dan tidak memiliki hati nurani, sangat cocok menjadi iblis.
Muzan Kibutsuji menawari Hakuji sebagai iblis dengan rayuan menjadi iblis yang sangat kuat, dan dapat melindungi seluruh orang yang dia sayangi. Hakuji menyetujuinya tanpa berpikir panjang, dan setelah merubah dirinya menjadi iblis Hakuji pun berubah namanya menjadi Akaza.
Sejak saat itu, Akaza selalu menentang siapapun musuh yang lebih kuat darinya agar dapat melindungi seseorang, terutama seseorang yang ia sayangi. Namun setelah tidak ada orang yang ingin dia lindungi, akhirnya dia membuas menyerang musuh untuk mengasah kekuatannya.***
