DESKJABAR – Masih ingat kelompok jazz Indonesia yang terbentuk pada era 1980 an bernama Krakatau?
Pastinya masih, sebab grup jazz yang dibentuk pada tahun 1984 ini kerap manggung di berbagai panggung jazz skala nasional maupun internasional hingga sekarang.
Masih dengan formasi yang relatif tidak mengalami banyak perubahan setelah formasi Krakatau pada tahun 1986, kelompok jazz asal Bandung ini beberapa hari lalu terlihat manggung di event jazz tahunan Prambanan Jazz 2023.
Sepeninggalan almarhum Donny Suhendra, gitaris mereka kini dipercayakan pada Andre Dinuth, sementara pencabik bass Krakatau Band di event tersebut diisi oleh basis muda, Barry Likumahuwa.
Barry Likumahuwa barangkali nama ini tidak asing-asing banget, sebab anak dari mendiang Benny Likumahuwa dan sepupu penyanyi Utha Likumahuwa ini sudah sering menjajal panggung jazz di tanah air.
Pemilik nama lengkap Elseos Jeberani Emanuel Likumahuwa ini sudah merilis lebih dari empat buah album dan kerap mendapat beberapa penghargaan untuk karyanya di dunia musik.
Baca Juga: 1.700 ASEP Berkumpul di Garut, Ridwan Kamil Beri Hadiah Nama Bayi Baru Lahir dengan Nama ASEP
Sedangkan nama gitaris yang menggantikan posisi almarhum Donny Suhendra adalah Andre Dinuth yang juga bukan orang baru di dunia musik.
Andre adalah gitaris yang menjadi penata musik dari beberapa penyanyi besar Indonesia, seperti Glenn Fredly, Afgan, Adera, dan Sandy Sondoro.
Bersama Dewa Budjana, Tohpati, Erros, Baim dan Baron, Andre Dinuth membentuk kelompok bernama Six String.
Baca Juga: Jelang HUT RI ke-78/2023, Banyak Toko Olahraga di Cimahi Laris Pembeli
Sepeninggal Glenn, Andre Dinuth masih tetap aktif bersama The Bakucakar dan sering tampil di berbagai panggung festival, termasuk panggung jazz.
Belum ada keterangan resmi dari kelompok Krakatau, apakah Andre Dinuth dan Barry Likumahuwa ini masuk ke tubuh Krakatau sebagai pemain tetap atau masih sebatas additional player? Kita tunggu saja.
Sebagai catatan agar tak lupa, Krakatau Band dibentuk di Bandung pada tahun 1984 di rumah basis Pra Budi Dharma bersama Dwiki Dharmawan, Budi Haryono, dan gitaris Donny Suhendra yang di kalangan publik musik Bandung dikenal sering memainkan musik jazz rock.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Di awal karirnya kelompok Krakatau sering tampil di Bumi Sangkuriang, dimulai saat mereka mengisi acara tahun baru pada 1985 dengan formasi awal tanpa vokalis.
Skill individu dan kelompok yang dimiliki Karakatau membuat kelompok ini semakin meroket, hal itu terlihat pada penampilan Krakatau di Yamaha Light Music Contest 1985.
Krakatau meraih Grandprize Winner dan tour ke Jepang bersama Yamaha. Kelompok jazz ini makin dikenal masyarakat luas saat mengisi acara Friday Jazz di TVRI dan konser tunggal di Pasar Seni Ancol, yang berhasil mendatangkan 20.000 penonton.
Baca Juga: Ada Khitanan Gratis Setiap Hari Minggu di Rumah Sosial Komplek Wartawan Ujungberung Bandung
Sepanjang perjalanan karirnya Krakatau mengalami tiga kali perubahan besar. Formasi kedua mereka saat Indra Lesmana dan Gilang Ramadan bergabung.
Mereka membuat single “Gemilang” pada tahun 1986 di bawah naungan perusahaan rekaman Billboard. Sebelum mereka masuk dapur rekaman, Budi Haryono menyatakan diri keluar dari kelompok Krakatau dan posisinya diganti oleh Gilang Ramadan.
Budi akhirnya bermain untuk kelompok fusion jazz bernama Karimata bersama Chandra Darusman, Erwin Gutawa, dan Denny TR.
Seiring dengan berjalannya waktu, Krakatau mengeksplore musik dengan mengawinkan dua musik pentatonis dan diatonis dengan nama Krakatau Ethno atas prakasa Pra Budi Dharma yang saat itu ditawari manggung di acara festival JakJazz bersama Ireng Maulana.
Lebih dari sepuluh album dirilis baik tatkala masih dengan konsep awal mereka maupun dengan Krakatau Ethno.
Mereka hingga saat ini masih manggung dengan formasi yang hampir tidak banyak perubahan, kecuali pada gitar dan bass. ***