Profil TONI KANWA ADIKUSUMAH, Seniman Kontemporer Tribal Art, Pameran di Bandung, Maret 2023  

14 Maret 2023, 14:05 WIB
Profil TONI KANWA ADIKUSUMAH tokoh seniman kontemporer tribal art. /tonikanwa.info/ /

 

 

DESKJABAR- Kabar- kabari seorang tokoh seniman kontemporer tribal art akan pameran di Kota Bandung Maret 2023 !

Mungkin diantara masyarakat bandung belum mengetahui  tokoh seniman Toni Kanwa Adikusumah, sering pameran di negara lain yakni Belgia.

Maka dari itu kabar ini akan membahas profil siapa gerangan tokoh sang seniman kontemporer ini, khususnya untuk masyarakat Bandung maupun Indonesia.

Profil dan Biografi Toni Kanwa Adikusumah

Inilah profil Toni Kanwa Adikusumah, tokoh seniman kontemporer tribal art akan pameran di Kota Bandung Maret 2023 di Selasar Sunaryo Kota Bandung sebagai berikut:

Kanwa lahir di Tasikmalaya pada tahun 1959. Dari masa mudanya, ia menjelajahi seluruh Nusantara untuk menemukan berbagai budaya asli Kalimantan, Sumbawa, Papua, Nias dan daerah lain untuk berbagi pengetahuan dan praktik tentang seni dan ritual.

Melalui pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang budaya tradisional.

 Baca Juga: Wonosobo Tourism Business Forum (WTBF) 4/ 2023, ajang Memperkenalkan Wisata Baru di Dieng

Toni Kanwa Adikusumah yang mulai merintis dunia seni sejak akhir 79 an lewat teater bersama grup "Teater Sang Saka", namun ia juga menghayati dunia tari dan seni rupa khususnya patung tribal art asli, karena ia terlibat dalam pekerjaan sehari-hari dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Hal ini yang menghasilkan tatanan visual dan batin yang membentuk praktik berkesenianya.

Pada tahun 1979 ia belajar di fakultas Seni & Desain di Institut Teknologi Bandung di Indonesia. Dari tahun 1982 sampai 1998 ia bekerja sebagai Ahli Seni Tribal Indonesia untuk P.D.

Hingga karyanya masuk ke Pelangi Company membuat keahlian untuk di pamerkan di Sotheby's dan Christie's di Jakarta dan Bali.

Baca Juga: Sekolah Bisnis IPB University Bogor Peduli Bencana Gempa Cianjur, Serahkan Donasi Lewat ARM HA IPB University

Diawali sejak masa mudanya, dia menjelajahi seluruh Nusantara untuk mempelajari pengetahuan dan praktik tentang seni dan ritual  berbagai budaya-budaya asli Kalimantan, Sumbawa, Papua, Nias dan daerah lain.

Dari pengalaman inilah telah memberinya pemahaman mendalam tentang budaya tradisional asli menghasilkan tatanan fisik dan batin yang membentuk praktiknya berkeseniannya.

Sejak tahun 2000 ia berkeliling dunia memperdalam karakter universal dari praktik seni dan pengetahuannya.

Hasil perjuangan dia dapat mempresentasikan karya-karya dan pertunjukan-pertunjukannya di Indonesia, Belgia, Prancis, Amerika Serikat dan Singapura.

 Baca Juga: Resep Minuman Takjil 2023, Coconut Milk Shake, Seger Banget

Karya seni Cosmology of Life ditugaskan oleh The Singapore Contemporary Art Museum untuk Singapore Biënnale 2013/2014 dan sekarang merupakan bagian dari koleksi permanen.

Hingga akhirnya sampai hari ini dia tinggal dan bekerja di Belgia dan Jawa.

Beranjak ke keadaan yang tenang, Toni Kanwa dan pendekatan kerjanya yang biasa beralih ke keadaan meditasi di setiap ukiran patung mungilnya.

Baca Juga: Keren! Cibaduyut Jadi Kampung Wisata Kreatif Kota Bandung, Produknya tak Kalah dengan Sepatu Impor

Percaya bahwa semua keberadaannya terletak pada kekuatan Roh Tinggi, Toni bertujuan untuk mencapai keadaan kekuatan batin, keheningan, keheningan dan kekosongan "sebagai selembar kain kosong" yang dilayangkan oleh sang seniman - "hanya kemudian fluks batin muncul, mengaktifkan aliran kreatif ... memungkinkan bentuk patung itu terwujud. Semua terjadi dalam kontes arus murni, tanpa rencana sebelumnya.

"Pendekatan Toni terhadap aliran energi adalah pemahaman lengkap tentang kekuatan dinamis di dalam kehidupan, dan menerima dengan keadaan penyerahan diri yang murni ke bardo menjadi.” ujar kurator Mia Maria.

Disebutkan, proses adanya garis lurus dan garis melengkung, kasar dan halus, yang disentuh dan tidak tersentuh, masuk dan keluar, padat dan terbuka - semua adalah dinamika bentuk keinginan material karena Kanwa dan materinya sudah jadi satu.

 Baca Juga: GEMPA TERKINI 2 Menit yang Lalu, Ratahan Minahasa Diguncang 4,6 Magnitudo, Ini Penjelasan BMKG

Prof. Drs, Jacob Sumardjo mendapat penghargaan tertinggi di bidang kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk tiga esainya. Ia adalah guru besar di Akademi Seni Indonesia di Bandung dan juga mengajar di Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung. Ia sering diundang sebagai pembicara pada seminar nasional bergengsi.” Tutur Prof. Drs. Jacob Sumardjo Dosen ISBI.

“Karya katalog jurnal  saya, Contemporary & Tribal Art Limited Edition, Journey and Sculptures 180 pages, full colour illustrations Essays in English, Dutch, French and Indonesian sudah terjual di Belgi,” pungkas Toni Kanwa Adikusumah.

Demikian informasi profil Toni Kanwa Adikusumah, tokoh seniman kontemporer tribal art akan pameran di Kota Bandung Maret 2023 di Selasar Sunaryo Kota Bandung, Selamat berapresiasi “Enjoy Spirit”! ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler