Bangunan Bekas Pabrik Gula Lebih dari 100 tahun, Kini Jadi Wisata Heritage di Rest Area 260 B Banjaratma

28 November 2022, 07:40 WIB
Bangunan bekas pabrik gula Banjaratma yang disulap menjadi Rest Area Heritage dengan fasilitas yang sangat lengkap. /Dicky Harisman/ DeskJabar/

DESKJABAR - Bagi pengendara yang melintasi ruas Tol Pemalang – Pejagan ke arah barat bisa beristirahat di Rest Area 260B Banjaratma Jawa Tengah. Sebuah kawasan istirahat atau rest area yang sangat populer di kalangan pengendara bus, truk atau kendaraan pribadi.

Rest Area 260B Banjaratma merupakan salah satu rest area paling Instagramable karena di dalamnya bisa ditemui puluhan spot foto yang sangat layak dipublikasikan di sosial media.

Konsep heritage yang diangkat dari Rest Area 260 B ini dimungkinkan karena kawasan rest area ini dulunya adalah bekas pabrik gula pada ratusan tahun lalu yang kemudian disulap menjadi sebuah kawasan rest area, kawasan wisata, kawasan belanja,kawasan untuk swafoto.

Baca Juga: PENCABUTAN Label Bantuan CIANJUR oleh Ormas Bikin Geram Ridwan Kamil, Ini Penjelasan Kang Emil

Pendek kata, di rest area 260 B, Banjaratma, pengunjung bisa beristirahat lebih lama selain memberi kesempatan driver untuk istirahat tentunya.

Pabrik gula yang kemudian dibangun dengan arsitektur mendekati bangunan aslinya ini memiliki sejarah masa lalu yang sangat panjang.

Sebuah papan literasi tentang sejarah pendirian dan berkembangnya pabrik gula ini terpampang setelah pintu masuk di sebelah kiri. Isinya kurang lebih seperti ini.

Pabrik gula Banjaratma merupakan perusahaan industri gula milik Belanda yang pernah jaya di Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Hasil Lengkap Laga 27-28 November Piala Dunia 2022 Qatar, Jepang dan Belgia Tersandung, Spanyol vs Jerman seri

Pabrik gula Banjaratma didirikan oleh N.V Cultuur Maatschappij sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam pada tahun 1908.

Perusahaan ini tercatat dalam Inventaris van de archieven van de Cultuur, Handel-en Industrie Bank Koloniale Bank, Cultuur Bank NV.

Pabrik gula Banjaratma menghasilkan gula termurah dalam Koloniaal Verslag 1907 yang berisi tentang daftar statistik perusahaan pabrik gula di Jawa pada 1906.

Namun dalam daftar statistik tersebut pada1906 pabrik gula Banjaratma tidak disebut di dalam daftar.

Kemudian pada peta Dutch Colonial Maps 1919, pabrik gula Banjaratma disebut dengan Station Banjaratma Proefstations atau stasiun pengujian.

Baca Juga: Hasil Lengkap Laga 27-28 November Piala Dunia 2022 Qatar, Jepang dan Belgia Tersandung, Spanyol vs Jerman seri

Station Banjaratma Proefstations digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya dan proses produksi gula sehingga memperoleh produksi yang optimal.

Proefstations diperkenalkan oleh Gerrit Jan Mulder pada tahun 1884 pada pabrik gula di Bogor yang selanjutnya menjadi kebutuhan penting di pabrik gula.

Sejak itulah, keberadaan Station Banjaratma Proefstations ini memiliki peran yang besar dalam keberhasilan produksi Gula di Jawa.

Pada 1997, pabrik gula Banjaratma mengalami kerugian. Di tahun tersebut merupakan operasional terakhir pabrik gula karena kerugian yang dialami secara terus menerus.

Kondisi tersebut membuat biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan kemudian dipindahkan ke pabrik gula lainnya.

Baca Juga: HASIL Imbang 1-1 Lawan Jerman, Spanyol Hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022

Bekas bangunan pabrik gula dan beberapa mesin untuk menggiling tebu sebagai bahan dasar juga berada di dalam kawasan heritage ini.

Pihak pengelola rest area 260B Banjaratma bekerja sama dengan para pelaku UMKM yang ada di kawasan Brebes dan sekitarnya i mengisi ruangan untuk menjual oleh-oleh kepada para pengunjung yang datang ketempat ini.

Selain itu kehadiran ruang pamer batik dan lukisan membuat kawasan rest area 260B semakin semarak.

Jangan lupa jika kebetulan berkegiatan di ruas tol ini untuk mampir beristirahat sambil ngopi-ngopi cantik atau makan berat dengan menu khas Jawa Tengah yang banyak tersedia disini. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler