Ikan Cupang Peliharaan Kamu Alami Stres? Kenali Gejala dan 5 Faktor Penyebab

21 September 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi ikan cupang alami stres /Pixabay.com/ivabalk

DESKJABAR – Salah satu kunci agar ikan cupang peliharaan berumur panjang dan sehat dapa pada perawatan yang tepat.

Meski merawat ikan cupang tergolong mudah dan tidak termasuk rumit, namun bagi para pemula tentunya akan sangat sulit dan panik ketika hewan peliharaannya mengalami sakit.

Pada ikan cupang, sebagaimana makhluk hidup yang lain pada umumnya dapat mengalami stres.

Baca Juga: Gelembung Ikan, KKP : Harga Bisa Mencapai Rp 50 Juta Per Kg, Peluang Usaha Perikanan

Bagi pemilik ikan cupang yang sudah berpengalaman, tentunya kondisi tersebut dapat teratasi.

Namun sangat rentan bagi pemula karena belum terbiasa dan merupakan hal yang baru.

Gejala yang ditimbulkan dari ikan cupang yang stres meliputi kurangnya aktivitas pergerakan, tidak ada nafsu makan, bersembunyi di dasar aquarium, warna menjadi pucat, dan mengalami perubahan berenang.

Baca Juga: 5 Cara Merawat Ikan Cupang Agar Tetap Sehat, Agresif, dan Warnanya Indah

Selain itu, ikan cupang yang stres cenderung mengalami pola berenang yang aneh dan tidak biasa seperti menabrak dinding aquarium, atau menggosok-gosok siripnya di dasar aquarium.

Adapun penyebab ikan cupang mengalami stress pada umumnya dapat terjadi karena berbagai faktor.

Dilansir dari laman Japanese Fighting Fish, ada 5 penyebab yang membuat ikan cupang menjadi stres, diantaranya sebagai berikut:

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Kuningan, Instagramable, Keren dan Paling Hits, Nomor 3 Danau Jernih Penuh Ikan Cantik

  1. Ukuran aquarium yang terlalu kecil

Salah satu kesalahan yang paling umum terjadi adalah menempatkan ikan cupang pada aquarium yang terlalu kecil.

Pada kenyataannya ikan cupang tidak akan nyaman tinggal di tempat yang terlalu kecil bahkan cenderung mengalami stres

Para pemelihara ikan yang sudah ahli merekomendasikan untuk menempatkan ikan cupang pada akuarium atau toples ukuran 4 liter.

Baca Juga: Link Streaming Preman Pensiun 6 Episode 25 Hari Ini, Ujang Murad Siap Perangi Reymond di Pasar, Kang Mus Geram

  1. Aquarium terlalu penuh dan sesak

Ikan cupang memiliki sifat agresif dan juga sangat territorial.

Tentu tidak akan ada gunanya jika menempatkan ikan cupang di dalam akuarium yang berisi ikan hias lainnya.

Akan sangat riskan dan berbahaya bagi ikan cupang jika ditempatkan satu aquarium dengan ikan jenis Cichlid Afrika, karena ikan tersebut merupakan predator yang bisa memakan ikan cupang.

Jika ingin menempatkan ikan hias lain dengan ikan cupang, ikan berjenis neon tetra, pemakan ganggang siam, lele cory dan tanaman hidup merupakan opsi terbaik namun jangan terlalu banyak.

Baca Juga: Berikut Daftar 4 Kecamatan dan 21 Desa di Kabupaten Garut yang Akan Terlewati Tol Getaci Seksi 2

  1. Kualitas air yang buruk

Mempertahankan kualitas air yang optimal tentu merupakan hal yang wajib dilakukan bagi para pemilik ikan cupang.

Adapun tingkat pH air aquarium cupang berkisar 6,5 sampai 7 pH dan tidak boleh lebih dari itu.

Suhu air juga perlu dijaga sekitar 80-85 ° F (di bawah 30 ° C).

Kualitas air yang buruk akan membuat ikan cupang mengalami stres dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Gerbang Tol Getaci di Banyuresmi, Garut, Wisata Situ Bagendit, Penghasil Jagung, dan Tukang Cukur

  1. Perubahan mendadak dalam aquarium

Ketika memindahkan ikan cupang ke dalam aquarium lain, hendaknya memperhatikan kualitas air.

Pasalnya aquarium yang baru tentu memiliki kondisi pH air yang berbeda.

Bisa jadi ketika dipindahkan ke tempat baru, ikan cupang sudah mengalami kondisi yang nyaman di aquarium sebelumnya.

Perubahan air secara tiba-tiba dapat menyebabkan syok bagi ikan cupang dan menyebabkan stres.

Baca Juga: Rute Jalan Tol Getaci, Calon Tol Terpanjang di Indonesia, Kapan Dimulainya dan Sudah Sampai Mana?

  1. Penyakit

Faktor terakhir penyebab ikan cupang stres adalah penyakit.

Jika tidak segera ditangani, penyakit yang sudah menggerogoti ikan cupang akan menyebabkan stress bahkan kematian.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah rutin mengganti air, membersihkan amonia, dan memberi pakan alami seperti kutu air, jentik nyamuk, atau cacing sutra.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Japanese Fighting Fish (japanesefightingfish.org)

Tags

Terkini

Terpopuler