Musisi Jazz Indonesia, Dwiki Dharmawan Dinobatkan Sebagai Indonesian Jazz Ambasador

22 Agustus 2022, 07:59 WIB
Dwiki Dharmawan dinobatkan sebagai Indonesian Jazz Ambasador. Pernah mendirikan Grup Krakatau /Fimella/

DESKJABAR - Keyboardis Dwiki Dharmawan dijuluki Indonesian Jazz Ambassador, penyematan  itu tak berlebihan jika melihat kiprah Dwiki di dunia musik telah dilaluinya hampir lima puluh tahun.

Kiprah Dwiki di dunia musik khususnya di genre musik Jazz ditekenui sejak tahun 1970an, namun nama Dwiki dikenal khalayak ramai setelah mendirikan kelompok Jazz Rock bersama Indra Lesmana, Pra Budi Dharma dan Donny Suhendra bernama Krakatau pada tahun 1985.

Pun dengan pengalaman manggungnya yang telah dijalani Dwiki sejak ia berkiprah di dunia musik Jazz, tak kurang dari 70 negara pernah dia disinggahi saat bermain Jazz.

Corak musiknya fusion dan  Easy Jazz , namun Dwiki punya atensi pada musik-musik tradisional. Simak saja album Nuansa yang dirilis pada 2022 lalu.

Baca Juga: Tempat Wisata Amazing Pendaki yang Instagramable, Oro-oro Ombo Lumajang, Bunganya Boleh Dipetik Gak!

Baca Juga: Mega Sinetron Panggilan, Dendam Kesumat Meta Makin Menjadi, Gita Melahirkan di Dalam Angkot

Nomor-nomor lembut mengalun dari album ini, harmonisasi Jazz ala David Foster atau David Benoit memberi pengaruh pada album Dwiki yang juga mengundang bintang Tamu, Ria Warna.

Di album Nuansa tak lupa Dwiki menyelipkan lagu-lagu Jazz dengan balutan musik tradisi yang sangat kental dan menyatu dengan birama Jazz seperti pada lagu Rintak Rebana.

Menunjukan dirinya sebagai musisi besar yang intens mengedepankan musik tradisi, baru-baru ini suami dari penyanyi Ita Purnamasari itu  membuat video  Duo Kolintang dengan judul The Sound Of Minahasa.

Video musik yang mengawinkan musik Jazz dengan kolintang yang dimainkan oleh Ferdinand Soputan ini pengambilan videonya dilakukan di Likupang, Welu Tourism Park dan Danau Linow Tomohon.

Baca Juga: Tulus, penyanyi Pria Bergenre Pop Jazz Disukai Semua Penyuka Musik, Cek Biodatanya

Baca Juga: Mega Sinetron Panggilan, Lian Kecelakaan Motor, Berhasilkah Meta Melampiaskan Dendam Membunuh Iren?

Kariernya diawali pada tahun 1972 namun  secara profesional bermula pada tahun 1985 saat Dwiki  bergabung dengan grup musik Krakatau bersama Pra Budi Dharma, Donny Suhendra, dan Budhy Haryono.

Pada tahun yang sama, Dwiki meraih penghargaan The Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest 1985 di TokyoJepang. Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Philipina.

Pada tahun 1992, Dwiki bersama Krakatau Etnik memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, tanah kelahirannya dan kemudian merilis album Mystical Mist serta Magical Match.

Dwiki juga bereksplorasi dengan berbagai kekayaan tradisi Nusantara. Pada tahun 2005, Dwiki menjadi co-music director untuk pagelaran musik spektakular Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali.

Bersama Kelompok Jazz Rock Krakatau, telah merilis empat album yaitu First Album (1987), Second Album (1988), Kembali Satu (1989), Let There Be Life (1992).

Dari kantung album Krakatau Etnik, dari tahun 1993 hingga 2006 telah merilis 4 album juga yaitu Mystical Mist (1994), Magical Match (2000), 2 Worlds (2006), dan Rhythm of Reformation (2006).

Album solo Dwiki adalah Nuansa (Sony Music-2002) didukung oleh musisi kaliber dunia seperti Mike Stern, Lincoln Goiness, Richie Morales, Neil Stubenhaus, Ricky Lawson dan Mike Thompson dari Amerika Serikat.

Musisi pendukung dari Australia adalah Steve Hunter, David Jones dan Guy Strazullo.

Kegiatan sosial juga dilakoninya, antara lain dengan menggagas berbagai konser amal seperti 'Jazz for Aceh' yang melibatkan ratusan musisi jazz Indonesia pada awal tahun 2005 dan konser 'Jazz for Jogja' pada tahun 2006. ***

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler