Wisata Unggulan Baru di Yogyakarta: Mengenal Proses Produksi Film di Mini Hollywood Studio Alam Gamplong

11 Agustus 2022, 10:06 WIB
Satu sudut di tempat wisata Mini Hollywood Indonesia, Studio Alam Gamplong, Sleman Yogyakarta dengan latar belakang nuansa Indonesia tempo dulu. /Zair Mahessa/

DESKJABAR - Tempat wisata di Yogyakarta ternyata tidak hanya Maliboro, Keraton, candi dan tempat favorit lainnya. Namun ada yang baru yakni Studio Alam Gamplong.

Tempat wisata Studio Alam Gamplong berada di daerah Sleman, Yogyakarta tepatnya di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan.

Sesuai dengan namanya, di tempat wisata Studio Alam Gamplong yang relatif baru dan masih satu rangkaian dari paket wisata
Yogyakarta ini kamu bisa berakting bak pemain film yang sedang take gambar.

Di tempat wisata Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta ini pula, kamu bisa sepuasnya berfoto-foto dengan memanfaatkan
properti yang berlatarkan suasana tanah air tempo dulu yang sangat instagramable.

Baca Juga: Siapa Putri Candrawathi? Inilah Profil dan Biodata Istri Irjen Ferdy Sambo: TERNYATA DOKTER GIGI

Tempat wisata Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta, sebelum dibuka untuk umum memang merupakan tempat pengambilan gambar film milik sutradara Hanung Bramantyo.

Jika pernah menonton film berjudul Sultan Agung: The Untold Love Story di tahun 2017, film itu dibikin di Studio Alam Gamplong. Kemudian film Bumi Manusia juga pengambilan gambarnya di sana.

Nah setelah pengambilan film selesai, set yang telah didirikan tidak dirobohkan namun diberikan kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo untuk dijadikan sebagai tempat wisata baru.

Kemudian pada 15 Juli 2018, Studio Alam Gamplong diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai tempat wisata baru di
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Belakangan, Studio Alam Gamplong yang sering dipakai untuk syuting film ini juga sering dijuluki sebagai Mini Hollywood
Indonesia.

Tempat wisata Studio Alam Gamplong, memang diseting seperti sebuah kota tersendiri. Di sana terdapat beberapa zona
mengasyikan yang bisa dikunjungi.

Zona itu antara lain Replika Kranggan Surabaya, Pecinan, Benteng VOC, jalur transfortasi atau rel untuk trem, rumah
tingkat yang terbuat dari kayu dan pusat kuliner tradisional.

Baca Juga: MAKNYUS! 15 Bakso Favorit di Tasikmalaya: Enak, Lezat, Nikmat, Gurih Bikin Lidah Tak Lelah Menari

Pendek kata, jika berkunjung ke tempat wisata Studio Alam Gamplong di Sleman, Yogyakarta ini kamu akan dibawa ke alam
masa silam bagaimana bangunan-bangunan Indonesia abad ke-16 dan 17.

Studio Alam Gamplong buka setiap hari mulai dari pukul 08:00 – 17:00 WIB dan tidak mematok harga untuk pembelian tiket
masuk alias membayar dengan seikhlasnya.

Kecuali jika membawa kamera, pengunjung harus membayar Rp 5.000 – Rp 10.000 sebagai izin pemotretan.

Rute ke Studio Alam Gamplong

Untuk menuju ke Studio Alam Gamplong tidak sulit. Berawal dari Titik Nol KM Pusat Kota Yogyakarta, kamu bisa langsung
mengikuti jalan utama hingga sampai di Jalan Wates KM 15.

Setelah itu, cari pertigaan Klangon lalu belok ke arah kanan sampai menyebrangi jembatan rel kereta api. Kemudian, kamu
ambil belokan ke arah kiri.

Dari sini, ikuti saja jalan sampai bertemu dengan sebuah lapangan. Setelah itu, ambil jalan sebelah kiri dan sekitar
kurang lebih 300 meter dari titik tersebut, kamu akan melihat pintu masuk menuju Studio Alam Gamplong.

Jarak dari Kota Yogyakarta ke Studio Alam Gamplong sekitar 20 km atau dalam keadaan normal hanya memerlukan waktu tempuh
dengan kendaraan tidak lebih dari 30 menit saja.

Baca Juga: Siapa Syahar Diantono Kadiv Propam Baru Pengganti Ferdy Sambo?: SUKSES TANGANI KASUS BESAR

6 Fakta Menarik Studio Alam Gamplong

1. Mini Hollywood Indonesia

Bukan tanpa alasan jika tempat wisata Studio Alam Gamplong disebut sebagai mini hollywood. Hal itu tak lepas dari film
Sultan Agung The Untold Love Story, yang mengambil gambar di sini.

Film Sultan Agung The Untold Story besutan sutradara Hanung Bramantyo ini mengambil setting sekitar abad 16 dan 17. Itu
sebabnya, tempat yang merupakan lahan desa ini, dirubah menjadi suasana Indonesia abad 16-an.

2. Awal Mula Pembuatan

Studio ini dibangun atas prakarsa Mooryati Soedibyo. Pengusaha sukses pemiliki Mustika Ratu ini ingin menyumbangkan
sebuah film untuk bangsa mengenai pelajaran tentang pengembangan karakter dan kepemimpinan.

Maka dipilihlah tokoh Sultan Agung sebagai inspirasinya. Daerah Gamplong dipilih sebagai tempat yang sesuai untuk
syuting.

Setelah syuting selesai, pihak Mooryati Soedibyo menghibahkan Studio Alam Gamplong kepada pemerintah daerah setempat
untuk dikelola lebih lanjut.

Baca Juga: Profil Budiman Yunus, Pelatih Sementara Persib Bandung Pengganti Robert Alberts yang Mundur

3. Wisata Edukasi Perfilman

Studio Alam Gamplong memiliki area yang luas dan suasanany dibuat sedetail mungkin. Tak heran jika yang datan ke tempat
ini menjadikan Studio Alam Gamplong sebagai wisata edukasi perfilman.

Di Studio Alam Gamplong, pengunjung bisa mempelajari sebuah proses pembuatan film dari awal. Dimulai dari proses kreatif
seperti apa yang dibutuhkan untuk menyuguhkan sebuah tontonan berkualitas.

Berkjunjung ke Studio Alam Gamplong isa mendapatkan sebuah edukasi. Sebuah film dibuat tak hanya sehari atau dua hari,
tetapi setiap adegan memiliki tingkat kesulitan tersendiri, mulai dari properti hingga aktingnya.

4. Benteng Zaman Belanda

Meski hanya untuk keperluan syuting, benteng VOC tiruan yang ada di Studio Alam Gamplong ini memiliki detail yang cukup
mengagumkan.

Benteng ini memiliki pintu besar yang koko.Di depannya terdapat sungai sebagai pembatas yang menjadi ciri khas zaman
dulu. Benteng ini banyak disukai pengunjung untuk berfoto.

Baca Juga: Turun Tangan Kasus Ferdy Sambo, Kompolnas Pastikan Kematian Brigadir J Ditangani Secara Transparan

5. Pendopo Joglo

Di tempat wisata Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta terdapat pendopo joglo, tempat untuk berkumpul, berdiskusi atau
musyawarah.

Nuansa zaman dulu sangat terasa karena di halamannya terdapat beberapa meriam sebagai senjata. Pendopo ini juga
dikelilingi pagar yang tinggi dengan gapura yang besar.

6. Pasar Tradisional

Nuansa alam tempo dulu semakin terasa kental denga adanya set pasar tradisional yang menjual aneka buah dan sayur. Di
pasar juga terdapat warung makan zaman dulu yang terbuat dari papan kayu.

Nah, tunggu apa lagi? Berwisata ke Yogyakarta, cobalah berkunjung ke Mini Hollywood Indonesia Studio Alam Gamplong, di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.

Dan jangan lupa siapkan kartu memori camera HP Anda agar bisa berfoto ria sepuasnya dengan nuansa alam Indonesia di abad
16-17.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler