Hiking Ke Patahan Lembang Dari Bukit Bintang Bandung dan Jejak Ban Sepeda Motor Yang Merusak

26 Juni 2022, 20:21 WIB
Dermaga bintang dan camping ground yang ada di Bukit Bintang /Desk Jabar/Rahmat Ginanjar/

DESKJABAR – BUKIT Bintang merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Bandung, Jawa Barat.  Sebelumnya bukit ini merupakan hutan pinus pada ketinggian 1.442 MDPL.

Terletak di Kampung Buntis Bongkor, Cimenyan Kabupaten Bandung, luanshya 11 hektar.

Bukit Bintang lokasinya berdekatan dengan Bukit Moko, jalan untuk menuju kawasan ini tidak terlalu sulit untuk ditemukan, apalagi sekarang ada aplikasi Google Maps.

Anda bisa berpatokan Saung Angklung Udjo di jalan Padasuka Kota Bandung. Dari saung Angklung Udjo ke Bukit Bintang berjarak 7,9 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Bukit Bintang, tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi dan akan memanjakan Anda ketika menikmati alam, pertama menginjakkan kaki di tempat ini terasa udara khas pegunungan yang bersih masuk ke tubuh kita. 

Perkebunan sayuran terhampar dan deretan pohon pinus terlihat sejauh mata memandang. Dermaga Bintang menyambut kedatangan kita  terlihat samar-samar tertutup embun pagi yang turun menyelimuti tubuh.

Baca Juga: Kapan Libur Sekolah di Jawa Barat 2022? Ayo Liburan ke Bandung, Cek 7 Tempat Wisata Instagramable Ini

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Cantik dan Instagramable di Lembang Bandung, Nomor 5 Cocok untuk yang Hobi Foto Nih

Fasilitas yang ditawarkan pihak pengelola Bukit Bintang diantaranya, dua area parkir yang luas terletak di bawah dan diatas sebelum pintu masuk ke lokasi wisata, selanjutnya mushola, toilet umum, track hiking, camping ground dan gazebo. Untuk biaya masuk di tarif  Rp15.000,-  camping Rp25.000,- , tiket parkir sepeda motor Rp5.000,- dan mobil Rp10.000,- jam operasional 24 jam.

 

Hiking Patahan Lembang.

Jejak ban sepeda motor di jalan menuju patahan lembang

Patahan Lembang berupa lineament yaitu struktur geologi yang membentuk garis lurus membujur arah Barat Laut-Tenggara.

Secara fisik di lapangan patahan ini berupa punggung bukit atau ngarai terjal (escarpment) yang membujur lurus, dari daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu berbelok dan mengalir mengikuti arah patahan.

Pada saat sekarang fenomena alam/patahan lembang ini dapat diamati dan kita nikmati sebagai keindahan alam yang penuh pesona, terutama yang ingin mengetahui fenomena alam.

Perlu diketahui sesar atau patahan lembang pernah aktif sekitar 2.000 dan 500 tahun yang lalu, masing-masing pergeseran ini mengakibatkan gempa berkekuatan skala 6,8 dan 6,6.

Hiking dari  Bukit Bintang ke patahan lembang menempuh jarak 1,7 KM dari pintu masuk, dengan memakan waktu tempuh sekitar 45 menit, saat menjajal jalur ini jangan takut kesasar di setiap persimpangan jalan yang kita lalui, petunjuk menuju lokasi terpasang di pohon.

Baca Juga: Wisata ke Bali. Rencanakan Hiking ke Puncak Gunung Batur, Lihat Keindahan Geopark Batur dan Danau Batur

Baca Juga: Pengalaman Mistis Wanita Solo Hiking di Gunung Salak, Baru Pertama Kali Datang Sudah Disambut Sosok Ini

Mengikuti penunjuk arah yang telah ada, kita akan menyusuri jalan berupa tanah merah dengan menembus rimbunya pepohonan, disini kita diarahkan jalan lurus dan di persimpangan kita akan menemukan portal,  jalan terus sesuai arah penunjuk jalan.

Sekitar 30 menit perjalanan melalui jalan yang licin habis diguyur hujan dan  tanjakan yang sangat menguras stamina, belum lagi perut mulai meminta untuk diisi. Sekitar 200 meter menuju sasar lembang terdapat warung tempatnya di perbatasan antara wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Hamparan pemandangan ke arah Lembang terlihat jelas, berbeda ketika perjalanan dari Bukit Bintang sampai ke batas wilayah ini, kita nyaris tidak bisa melihat pemandangan ke arah Bandung maupun Lembang, yang terlihat hanya pohon kopi dan sebagian pohon bambu. Sampai sesar lembang kita bisa melihat bebatuan hasil dari pergerakan lempengan bumi yang terjadi ratusan tahun yang lalu.

 

Jejak Ban Sepeda Motor.

Selama perjalanan menuju sesar atau patahan lembang, banyak ditemukan jalan rusak berlubang memanjang, kedalaman lubang tersebut kira-kira 50-70 Cm, sangat menyulitkan ketika kita berjalan, Anda harus pintar-pintar mencari jalan lain di luar jalan utama yang rusak parah

Kondisi tersebut sangat disayangkan, ketika beristirahat dan menyempatkan untuk berbincang dengan sesama pengunjung, mereka merasa kecewa dan menyayangkan dengan kondisi jalan yang dilaluinya.

Menurut pihak pengelola yang tidak mau disebutkan namanya, “pengguna sepeda motor sudah diperingati tidak boleh masuk ke wilayah ini, tetapi tetap aja bandel, kalau pintu dijaga mereka suka mengambil jalan lain”. Ucapnya.

Keindahan Bukit Bintang membuat kita terkesan karena kebersihannya, tempat sampah tersebar di mana-mana, toilet, mushola, gazebo yang terawat, dan air yang bersih, semua itu seakan hilang begitu saja dari ingatan karena ulah segelintir orang yang merusak lingkungan.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler