Rangkuman Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur dan Widya, Kisah Nyata Ketika Fenomena Dukun Cilik! Part 1

12 Mei 2022, 13:40 WIB
Rangkuman kisah lengkap KKN di Desa Penari Versi Nur dan Widya Thread SimpleMan /intagram @Tisaabiani dan @adindathomas/

DESKJABAR - Film KKN di Desa Penari merupakan salah satu film horror indonesia yang sangat dinanti-nanti penggemar. Terbukti, hingga kini tercatat sudah meraup 3,7 juta penonton di bioskop.

Film ini diadaptasi dari sebuah Thread Twiter postingan SimpleMan, @SimpleM81378523 pada 24 juni 2019 silam.

Dalam postingannya, SimpleMan membeberkan bagaimana cerita lengkap KKN di Desa Penari berdasarkan kisah nyata yang terjadi tepat pada fenomena munculnya dukun cilik Ponari, tepat 13 tahun yang lalu.

Baca Juga: Akhirnya LOKASI KKN di Desa Penari Terungkap? Kisah Nyata Tragis Terjebak Tipuan Badarawuhi

Masih ingatkah dengan Ponari? Seorang anak yang mengklaim jika batu petirnya memiliki kekuatan ghaib yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit asal Jombang, Jawa Timur.

Waktu itu kabar Ponari menjadi pemicu kehebohan nasional. Usut punya usut, ternyata menurut SimpleMan, kisah KKN di Desa Penari juga sama-sama terjadi di tahun 2009 dan terjadi pada salah satu desa di Jawa Timur. 

Bedanya, kisah Ponari terjadi di awal tahun 2009 sedangkan cerita KKN di Desa Penari terjadi di akhir tahun 2009.

SimpleMan memposting kisah KKN di Desa Penari dalam dua versi yakni versi Nur dan Widya.

Dikutip oleh DeskJabar.com dalam video yang diunggah NessieJudge, pada 30 agustus 2019. Berikut ini cerita lengkap kisah nyata KKN di Desa Penari versi Nur dan Widya berdasarkan Thread SimpleMan.

Cerita ini bermula saat SimpleMan memposting sebuah Thread yang menceritakan kisah nyata KKN di Desa Penari pada 24 juni yang viral hingga 25 juli 2019. Dengan semua nama tokoh serta fakultas dan universitasnya menggunakan nama samaran.

Kejadian ini terjadi pada mahasiswa yang merupakan angkatan tahun 2005-2006. Terdapat 6 orang mahasiswa yakni Nur, Widya, Wahyu, Anton, Bima, dan Ayu. Juga ada kakanya Ayu bernama Ilham dan temannya Pak Prabu serta Mbah Buyut.

Kisah ini dimulai saat kedua mahasiswa, Nur dan Ayu yang sedang mencari tempat untuk KKN. Ayu bilang pada Nur ada salah satu desa yang cocok untuk dijadikan tempat KKN mereka.

Baca Juga: Profil dan Biodata Raising Star Bilqis Prasista di Ajang Uber Cup 2022, IG Emaknya Jadi Buruan Netizen

Ayu, Nur yang diantar oleh kakanya Ayu, Mas Ilham bergegas pergi ke desa tersebut. Dari tempat mereka ke desa tersebut memerlukan waktu 4 hingga 6 jam untuk sampai di desa itu. Cukup jauh dari perkotaan.

Mereka beristirahat sejenak di tengah perjalanan karena sedang hujan, dan desa yang mereka tuju tidak bisa dilalui dengan mobil. Ayu sangat senang membayangkan akan KKN di desa tersebut, karena suasananya sangat asri.

Berbeda dengan Nur yang masih bimbang. Ia memang perlu tempat untuk KKN, tetapi ia juga seorang yang cukup peka terhadap hal mistis. Nur juga punya pantangan tertentu bahwa orang yang tinggal di barat tidak boleh masuk ke wilayah timur, kebetulan desa itu ada di timur.

Hingga Nur pun kemudian melihat seorang kakek-kakek yang terlihat seperti seorang pengemis yang melihat Nur dengan pandangan tajam serta menyuruh Nur jangan masuk ke desa itu.

Setelah hujan reda, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor yang ada di pangkalan dan melewati hutan.

Di dalam hutan, Nur melihat ada seorang wanita cantik sedang menari diatas batu lengkap dengan pakaian penari dengan tatapan mata yang tajam dan tersenyum pada Nur. Namun, menghilang begitu saja. Nur merasa was-was.

Akhirnya mereka sampai dan mengunjungi rumah Pak Prabu temannya Mas Ilham sekaligus kepala desa setempat.

Pak Prabu bilang kalau desanya tidak pernah dijadikan tempat KKN sebelumnya. Bahkan, ia sempat menolak untuk di jadikan tempat KKN. Namun, Mas Ilham membujuk Pak Prabu hingga akhirnya Pak Prabu memperbolehkan KKN karena iba.

Mereka pun berkeliling desa, hingga Nur menemukan sebuah batu yang ditutupi oleh kain dibawahnya diletakkan sebuah sesajen dan kemenyan.

Nur melihat ada sesosok makhluk hitam diatas batu yang matanya memicing tajam berwarna merah. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut, dan dikepalanya ada tanduk yang menyerupai tanduk kerbau.

Merasa tak enak hati, Nur mengajak Ayu untuk pergi dari tempat tersebut. Nur meyakini jika makhluk yang ia lihat adalah sesosok genderewo.

Baca Juga: Jadwal SEA Games 2022 di Vietnam Sekitar 30 Atlet Indonesia Siap Ikuti Defile pada Acara Pembukaan

Selang beberapa hari, akhirnya mereka berenam sepakat dan pergi ke desa tersebut untuk melaksanakan proker KKN.

Sebenarnya, ibu Widya merasa tak enak hati pada desa yang akan di tinggali anaknya untuk KKN. Namun ia tak punya pilihan.

Kejadian mistis terjadi ketika dalam perjalanan ke desa, ada seorang nenek pengemis yang wajahnya sedikit menyeramkan memberhentikan kendaraan mereka dan berucap pada Nur "Jangan Berangkat Nak".

Tak mempedulikan hal tersebut, mereka terus melaju masuk ke dalam hutan untuk segera sampai ke desa tujuan. Nur beberapa kali mendengar suara gamelan yang sayup sayup terdengar makin jelas, semerbak wangi bunga melati kian menajam.

Lagi-lagi Nur melihat seorang perempuan yang menari sambil menunduk dan mengikuti Nur. Perempuan itu menari di tengah gelapnya malam dan hutan. Tak hanya itu, ada sesosok mahluk besar hitam yang memantaunya dari pepohonan.

Mereka mengelilingi desa. Namun Dalam perjalanan, mereka melintasi makam yang batu nisannya di tutupi oleh kain berwarna hitam, banyak sesajen dan juga pohon beringin.  Nur yang tidak kuat memilih untuk beristirahat di tempat mereka menginap.

Sisanya melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya, mereka menemukan tempat yang bernama Tapak Tilas. Tempat itu berupa sebuah garupa yang di kiri dan kanannya ada janur kuning serta sehelai kain merah.

Pak Prabu bilang, Tapas tilas ini adalah batas tidak boleh dilewati. Ayu bertanya mengapa? Pak Prabu menjawab kalau ini batas ke hutan, yang jika dilewati kalian bisa hilang dan susah untuk ditemukan.

Mereka kembali ke tempat menginap yang disediakan oleh desa itu, Nur langsung bilang pada Ayu jika desa ada hal yang ga beres dari desa ini. Tapi Ayu menolak, dan ia menjamin tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada mereka.

Saat malam hari, banyak kejadian mistis terjadi pada Nur. Ia melihat mata merah yang mengintip di balik sela-sela rumah, dan ada suara yang menggebrak dinding kayu rumah mereka dengan keras.

Besoknya, Widya mengajak Nur pergi ke sebuah sinden. Seperti candi kecil yang didalamnya terdapat kolam untuk mandi. Mereka mandi bergeliran.

Nur yang mandi duluan, mencium bau busuk yang sangat menyengat. Tak selang beberapa lama, Nur merasa ada sesuatu yang menyentuh badannya bersamaan dengan air yang mengalir. Ternyata setelah diperhatikan, airnya dipenuhi dengan rambut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama Yang Menarik Perhatian Anda Akan Menggambarkan Anda Dalam Satu Kata

Ia bergegas mandi, dan saat akan keluar. Pintunya susah dibuka seakan dihalangi sesuatu, Nur teriak pada Widya untuk membukakan pintunya dan tak ada jawaban apapun. Hingga,Nur menyadari ada sesosok besar dibelakangnya. Nur panik dan melemparkan batu pada sosok tersebut.

Tak lama, pintu berhasil dibuka. Ada Widya yang terheran melihat Nur. Tapi Nur hanya diam membisu.

Saat giliran Widya yang mandi, Nur yang berada di luar mendengar jika di dalam ada suara seseorang yang berkidung. Nur memanggil Widya, sambil mengintip.

Tapi yang ia lihat bukan Widya, tapi sesosok penari yang menggosok badannya sambil berkidung. Nur terus melihat kearah penari itu, hingga berbalik dan tersenyum ke arah Nur.

Berbeda dengan Widya, saat ia berjaga diluar. Widya mendengar suara air yang berhenti mengalir, lalu pelan pelan terdengar yang berkidung juga. Widya yang panik menggedor pintu dan ketika terbuka ada sosok Nur yang kebingungan.

Saat Widya tengah mandi, ia merasa ada sesosok orang yang sedang menonton dia mandi. Widya terus bertanya, apakah Nur bisa berkidung atau tidak. Nur mengaku tidak bisa.

Lelah dengan keadaan yang terus berulang, Nur pergi menemui Pak Prabu. Nur bertemu dengan Pak Prabu dan Mbah Buyut, ia bertanya tentang kejadian mistis yang menimpanya. Ternyata, Nur punya khodam penjaga. Sehingga ia seringkali diikuti.

Ketika malam hari, Nur bermimpi Widya memeluk ular dan terbangun mendapati Widya menari tengah malam di tengah sawah dan digerubungi warga sekitar.

Baca Juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2022, Myanmar Mulai Merangkak Naik, Indonesia di Posisi 3

Berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Widya yang katanya ia melihat Nur terbangun dari tidrunya dan menari dengan suara gamelan. Namun, sosok Nur yang dilihat Widya sangat seram, hingga ada yang menepuknya. Ternyata Widyalah yang menari sendirian di tengah sawah.

Karena Nur dpanggil untuk menemui Mbah Buyut dan Pak Prabu. Nur diberi tahu bahwa di desa itu ada penghuni desa halus. Pak Prabu menggorok ayam kampung diatas batu, dan munculah sesosok hitam penuh rambut yang menjilati darah diatas batu.

Mbah Buyut menjelaskan jika Nur punya Khodam bernama Mbah Dok. Mereka tidak bisa dipisahkan, hingga Mbah Buyut membantu Nur untuk tidak bisa lagi melihat Makhluk yang ada di sekitar desa.

Keanehan terjadi, Hingga Nur menemukan ada yang ganjal dengan perilaku temannya bernama Bima.

Karena keterbatasan, cerita lengkap KKN di Desa Penari bersambung ke Part 2. Ceritanya lebih seru dan menegangkan!***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Nessie Judge

Tags

Terkini

Terpopuler