Menurut dia, stok yang tersedia mencapai 1,5 juta ton untuk pupuk bersubsidi dan lebih dari 800 ribu ton pupuk non subsidi. Stok tersebut tersedia mulai dari Lini I (gudang pabrik) hingga Lini IV (kios).
Disebutkan, tercatat volume produksi pupuk Januari hingga Agustus 2020 mencapai 8.421.836 ton. Angka itu terdiri dari 5.485.857 ton urea, 2.037.981 ton NPK, 330.598 ton SP-36, 560.203 ton ZA, dan 6.597 ton ZK.
"Total produksi tersebut sudah mencapai 80 persen dari target tahunan di 2020, dimana tahun ini kami menargetkan volume produksi mencapai 10,4 juta ton. Sehingga cukup untuk memenuhi adanya tambahan alokasi pupuk bersubsidi sebesar satu juta ton," katanya.
Pasokan itu, ia menyampaikan, dipenuhi oleh para anak usaha Pupuk Indonesia yang terdiri dari PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. ***