Jadi TKI Tapi Tidak Punya Ongkos, BRI Berikan KUR Pinjaman Sampai Rp 25 Juta

- 14 April 2024, 11:30 WIB
Peminat menjadi TKI ada plafon KUR dari BRI sampai Rp 25 juta.
Peminat menjadi TKI ada plafon KUR dari BRI sampai Rp 25 juta. /Instagram @bankbri_id

DESKJABAR – Mencari rejeki di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia atau populer disebut TKI, banyak diminati masyarakat negara ini. Tetapi karena pada dasarnya adalah niat mencari nafkah, seringkali awalnya tidak memiliki bekal uang ongkos maupun bekal.

Nah soal mendasar dialami TKI, pihak Bank BRI memberikan sumber pendanaan yaitu melalui KUR TKI. Soal besaran dana pinjaman, Bank BRI sudah hafal seperti apa jumlah kebutuhan dan kemampuan para TKI soal besarannya, yaitu maksimal sekitar Rp 25 juta.

Keberangkatan menjadi TKI tentu harus diurus oleh agen resmi dengan rekomendasi pemerintah. Tujuannya, untuk memastikan bahwa calon TKI memang benar ditempatkan kerja sesuai keahliannya pada sejumlah negara, dan dipastikan urusan upahnya aman.

Baca Juga: Cara Mengajukan KUR Mikro ke Bank BJB, Bisa Dapat Pinjaman Rp 100 Juta Tanpa Agunan

Begini syaratnya

Sebelum berangkat menjadi TKI, biasanya diperlukan biaya ongkos dan bekal, demi keamanan selama belum diupah di negara bersangkutan. Ini dibutuhkan, agar seorang TKI dapat berjaga-jaga menjadi tidak sampai menderita urusan makan atau kebutuhan lain sebelum upah diterima.

Untuk memperoleh pinjaman bekal untuk menjadi TKI, Bank BRI memberikan gambaran yang sebenarnya cukup mudah dipenuhi.

Persyaratan administrasinya yaitu :

  • Identitas berupa KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan Kartu Keluarga
  • Perjanjian kerja dengan pengguna jasa
  • Perjanjian penempatan
  • Paspor
  • Visa
  • Persyaratan lainnya sesuai ketentuan

 Baca Juga: KUR Bank Mandiri, Inilah Daftar Jenis Usaha UMKM dan Golongan Penerima

Upah bisa lebih tinggi

Sementara itu, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang mengurus TKI, terus melakukan sosialisasi perubahan paradigma penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia. Dari semula stigma berkempuan rendah, kini menjadi pekerja berkompeten yang dibutuhkan negara penempatan.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x