Usaha Perkebunan Karet Ada Harapan Pulih dari Penyakit Gugur Daun Karet, Kini Ada Inovasi Teknologi

- 29 Mei 2023, 18:47 WIB
Usaha perkebunan karet ada harapan pulih dari penyakit gugur daun karet, kini ada inovasi teknologi dari Jepang.
Usaha perkebunan karet ada harapan pulih dari penyakit gugur daun karet, kini ada inovasi teknologi dari Jepang. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha komoditas karet alam di Indonesia baik yang dilakukan perkebunan besar maupun skala kebun rakyat, kini memperoleh harapan pulih produksi. Sebab, kini sudah ada inovasi teknologi pengendalian penyakit gugur daun karet (GDK).

Diketahui, penyakit gugur daun karet (GDK) menjadi keluhan utama kalangan usaha perkebunan besar maupun petani pekebun komoditas ini. Karena menyakit GDK, produksi lateks rata-rata turun sampai 30 persen, sehingga membuat usaha perkebunan karet merugi.

Pihak Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan kini membawa inovasi teknologi pengendalian penyakit gugur daun karet, untuk diterapkan pada usaha perkebunan karet besar dan kebun rakyat di Indonesia.

Baca Juga: PTPN VIII Genjot Produktivitas Usaha Perkebunan Karet di Jawa Barat

Titik terang pengendalian

Perolehan cara pengendalian penyakit gugur daun karet itu, diperoleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan dari kegiatan 3rd Joint Coordination Conference di Yokohama, Jepang, 25-26 Mei 2023.Kegiatan ini membawa titik terang bagi penyelesaian serangan penyakit gugur daun karet di Indonesia.

Dilansir Instagram @ditjenperkebunan dan laman ditjenbun.pertanian.go.id, pada Senin, 29 Mei 2023, Hendratmojo Bagus Hudoro, Direktur Perlindungan Perkebunan Kementan mengatakan, inovasi teknologi pengendalian penyakit gugur daun karet itu berharap usaha perkebunan karet Indonesia dapat pulih dan untung.

Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya Direktorat Perlindungan Perkebunan selaku Joint Coordination Committee mendukung penuh kerjasama yang dibangun JICA (Japan International Coorporation Agency), UI (Universitas Indonesia), dan Pusat Penelitian Karet Indonesia dalam mengembangkan teknologi pengendalian penyakit GDK akibat Pestalotiopsis sp. di Indonesia.

Baca Juga: Bisnis Perkebunan Karet Bakal Melonjak Pesanan Pasar di 2023 ? Bagaimana Respon di Jawa Barat ?

Disebutkan, melalui kerjasama itu diharapkan menghasilkan senyawa biofungisida dari mikroba antagonis, untuk mengendalikan penyakit gugur daun karet. Selain itu, dihasilkan klon baru tanaman karet yang tahan terhadap penyakit gugur daun karet.

Dikatakan pula, juga dikembangkan sistem deteksi area perkebunan karet yang terkena penyakit melalui analisis pencitraan (penginderaan jarak jauh). Datanya menggunakan satelit dan drone di perkebunan karet bersangkutan.

“Jika ini dapat terealisasi, akan sangat bermanfaat bagi para pekebun karet dalam menjaga atau mengatasi kendala pada kebunnya, khususnya penyakit tanaman. Para pekebun dapat melakukan penanganan sesegera dengan menerapkan teknologi-teknologi tersebut, untuk penyelamatan usaha perkebunan karet di Indonesia,” ujar Bagus Hudoro.

Baca Juga: Sungai dan Curug Cikaso, Sukabumi, Wisata Alam Indah dekat Perkebunan Karet PTPN VIII

Masih kunjungan di Yokohama, Direktorat Perlindungan Perkebunan berkesempatan mengunjungi Yokohama Rubber Company, Mishima Factory. Perusahaan ini berdiri sejak 1917 dan menjadi perusahaan raksasa dengan produk andalan berupa ban kualitas premium untuk kebutuhan industri dunia.

“Jenis karet SIR 20 Indonesia menjadi salah satu bahan baku dalam komponen produksinya,” jelas Bagus.

Bagus menambahkan, kerjasama yang telah dibangun ini dapat meningkatkan pasokan bahan baku karet dari Indonesia. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan kedepannya karet Indonesia dapat kembali berkembang dan meningkat produksi dan kualitasnya.

“Diharapkan, sehingga crumb rubber terpenuhi pasokan bahan bakunya serta pekebun karet dapat meningkat pendapatan dan kesejahteraannya,” tambah Bagus Hudoro. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @ditjenperkebunan ditjenbun.pertanian.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x