Sebelum pandemi Covid-19 lalu, di kawasan selatan Bandung dan Cianjur, tanaman kumis kucing dikabarkan pernah dibudidayakan lagi dilakukan di Perkebunan Bintang milik PT Kimia Farma.
Tetapi, versi beredar menyebutkan, jenis tanaman kumis kucing yang dijadikan keperluan obat adalah jenis warna tertentu.
Ketika itu, dua orang personel Perkebunan Bintang sedang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, kepada DeskJabar menceritakan soal budidaya tanaman kumis kucing.
“Yang kualitasnya bagus untuk obat adalah tanaman kumis kucing bunga warna ungu, bukan warna putih yang selama ini dikenal masyarakat,” ujarnya.
Pengakuan di Eropa terhadap kumis kucing
Pengakuan bahwa tanaman kumis kucing untuk kesehatan dalam pengobatan sejumlah penyakit, bahwa di Eropa banyak digunakan sejak tahun 1980-an.
Diberitakan suratkabar NRC Handelsblad Belanda terbitan 13 Oktober 1984 yang arsipnya tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Belanda, bahwa kumis kucing merupakan diuretik yang digunakan oleh banyak apotek di Eropa Barat untuk penyembuhan infeksi ginjal dan kandung kemih.
Disebutkan, kumis kucing juga dianggap salah satu komponen unik untuk mengobati penyakit reumatik.
Suratkabar itu mencontohkan, bahwa di Indonesia, ada perusahaan yang rutin menggunakan bahan baku kumis kucing untuk pengobatan, yaitu Jamu Jago.
Baca Juga: Pertanian Bertanam Kedelai Lokal, Ini Ciri-ciri Tanah yang Cocok di Jawa Barat