Selain bisa terus dekat dengan ibunya, berkat peran Opik imbas positif juga berefek ke saudara-saudaranya.
Kedua kakaknya yang semula hanya tukang ojeg di kampung, kini ikut membudidayakan jamur tiram membersamai Opik.
Selain itu, efek positif juga berimbas kepada para tetangganya yang ikut bekerja disana. Lapangan kerja baru pun tercipta.
Baca Juga: Pemprov Jabar Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Kesehatan, Dibutuhkan 731 Formasi
Sekilas cerita Opik, memang dirinya lebih beruntung dibandingkan kedua kakaknya.
Sejak lulus SMA, katanya, dia bisa meneruskan sekolah dan mengeyam pendidikan di salahsatu perguruan tinggi di Bandung.
Ijazah Sarjana dari perguruan tinggi itulah yang membuat dirinya bisa bekerja di Jakarta, sebelumnya.
"Saya lulusan politeknik, teknik elektro, sama sekali tidak ada basic bertani. Namun karena tekad akhirnya bisa," ujar dia.
Dijelaskannya, dirinya mulai banting setir dan menanam jamur tiram di kampungnya, di kawasan Pangalengan itu sekitar tahun 2014.
Dan kini, ia semakin sukses setelah mengikuti program petani milenial yang diinisisi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).