Teh Celup Diprediksi Mengalami Lonjakan Pasar, Sebagai Obat Stress Menghadapi Pandemi Covid-19

- 3 Agustus 2021, 16:33 WIB
Teh celup diprediksi mengalami lonjakan pasar sebagai obat stress
Teh celup diprediksi mengalami lonjakan pasar sebagai obat stress /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Produk teh celup diprediksi mengalami lonjakan pasar pada tahun 2021 ini, sebagai pengaruh pandemi Covid-19.

Dr. Dadan Rohdiana, pakar teh nasional dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Al-Ghifari (Unfari) Bandung, Selasa, 3 Agustus 2021 menyebutkan, tahun 2021, sebenarnya menjadi tahun paling rumit untuk memprediksi perilaku pasar teh special. 

Mengutip Tea Association of teh USA, Inc, selama tahun 2020 penjualan teh celup premium di dunia, tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya lebih dari 18 persen selama tahun 2020.

Baca Juga: Angka 76, Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sama dengan HUT RI Tahun 2021

Disebutkan, hasil analisis pergeseran perilaku pasar selama tahun 2020 dapat memberikan beberapa gambaran tentang apa yang akan terjadi pasca pandemi di tahun-tahun mendatang.

Hal ini setidaknya mengemukan saat World Tea Conference & Expo, yang telah dilaksanakan pada tanggal 28-30 Juni 2021 di Las Vegas, Nevada. Amerika Serikat.

Fenomena tersebut,didorong oleh manfaat teh yang terkenal, yaitu untuk mengurangi stres dan meningkatkan kekebalan.

“Inilah yang dicari konsumen untuk membantu meringankan stres menghadapi pandemi. Konsumen baru beralih ke teh, dan peminum teh yang ada minum lebih banyak teh,” ujar Dadan Rohdiana, kepada DeskJabar.

Baca Juga: Kesenian Calung Kembali Disukai, Banyak Manggung di Cikadu, Cianjur

Ia melihat, adanya “ledakan” penjualan online dan percepatan omni-channel di toko bahan makanan. Ini memicu produk teh masih memiliki ruang untuk tumbuh di saluran bahan makanan.

“Fenomenanya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada tahun 2021. Ini menjadi pertanda baik untuk membuat teh fungsional, dengan manfaat kesehatan yang dirasakan lebih mudah diakses oleh konsumen," paparnya.

Rekomendasi

Menurut Dadan Rohdiana, hasil diskusi  para pakar teh dunia merekomendasikan beberapa poin agar tren baik teh ini terus terpelihara.

  1. Membawa Pengalaman Minum Teh Premium ke Rumah

Banyak konsumen yang pertama kali mencicipi teh premium di masa pandemi, baik  sebagai minuman sehat maupun sebagai kemewahan yang terjangkau.

“Setelah menemukan dan berhasil menyeduh teh premium di rumah, mereka sendiri, selanjutnya mereka ingin memperluas pemahaman lebih luas lagi tentang teh, termasuk varietas, jenis bahkan sejarahnya,” ucap Dadan Rohdiana.

 Baca Juga: Greysia Polii Diminta untuk Menunda Kehamilan dan Tidak Cepat Pensiun dari Badminton

  1. Menjadikan Teh Sebagai Bagian dari Kesehatan Sehari-hari

Adanya lonjakan signifikan aka permintaan teh dan herbal selama tahun 2020,  menjadi bukti yang shahih bahwa konsumen akan terus ingin mengelola kesehatan mereka dari rumah masing-masing.

Masa pandemi telah mengokohkan pasar makanan dan minuman yang memperkuat kekebalan. Bahkan kondisi ini mengaburkan batas antara suplemen dan bahan makanan.

Minum teh akan terus memainkan peran sentral, dimana tren ini akan semakin meningkat di tahun 2021. Konsumen akan terus berusaha untuk menumbuhkan rasa tenang dalam dirinya agar kekebalan mereka terus terjaga.

Di luar fungsi-fungsi diatas, teh yang yang berperan dalam menjaga kesehatan otot atau anti-inflamasi, menjaga kesehatan jantung, memerlihara keseimbangan energi, dan teh fungsional khusus untuk pria dan wanita akan semankin diminati.

Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Banjir Hadiah Medali Emas Jepang Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020

  1. Data Cerdas dalam Rantai Ritel

Penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) sanggat berperan dalam setiap pembelian online. Para pakar melihat begitu besarnya peran chatbot secara real-time dan proses checkout tanpa kasir yang digunakan untuk mengimbangi kebiasaan baru konsumen dan mengutamakan efisiensi dalam pengalaman berbelanja. Lalu bagaimana dengan teh? Dengan berkurangnya antusiasme konsumen berkunjung ke toko, mereka harus mampu mengomunikasikan teh seefektif mungkin secara online di kehidupan nyata. Hal ini berlaku untuk produk baru dan merek lama.  

  1. Mempertahankan loyalitas pelanggan

Mempertahankan dan menumbuhkan loyalitas pelanggan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Banyak pembeli mencoba produk dan merek baru pada tahun 2020.

Tantangan bagi perusahaan teh pada tahun 2021 adalah mendorong pembelian berulang terhadap produk dan merek yang ada dari pelanggan yang sama.

Menumbuhkan kepuasan pelanggan, baik dalam bentuk program loyalitas dan langganan, sampel gratis, atau fasilitas lainnya, sangat penting bagi merek teh di masa pandemi. ***

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah