Network
DESKJABAR - Harga komoditas cabe mengalami jatuh harga pada sejumlah daerah di Indonesia, dimana kondisinya terjadi saat anomali musim hujan besar Juni 2021 ini.
Kondisi tersebut, terpantau di Jawa Barat dan Sumatera Utara,
Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, kepada DeskJabar, Jumat, 25 Juni 2021, membenarkan informasi, bahwa harga cabe sekarang sedang anjlok, termasuk di Jawa Barat.
"Iya betul. Terutama cabe rawit domba, bahkan cabe tanjung tidak seperti biasanya yang sampai signifikan puluhan ribu. Ini akibat tidak perencanaan yang matang dari sistim penanamannya," ujarnya,
Baca Juga: Menteri Kesehatan Tegaskan Kasus Covid-19 di Indonesia Sudah di Titik Paling Tinggi
Disebutkan, rata-rata petani menanam sayuran, cabe-cabean itu masih bersifat spekulatif tidak berdasar pada permintaan dan kebutuhan pasar. Banyak petani menanam cabe dan jagung manis padahal tidak membaca pada permintaan kebutuhan pasar.
"Ya akibatnya, terjadi anjlok harga karena dimana mana pada panen. Untuk Cabe TW memang tidak seperti harga yang dbiasa diatas Rp 50.000-an, karena harga sekarang di bawah Rp 30.000 itu yang terjadi dipasaran," kata Muchlis Anwar.
Pada hari yang sama, di Sumatera Utara, dilansir Antara, harga cabe merah di tingkat petani anjlok atau semakin rendah menjadi hanya Rp 10. 000/kg akibat sebagian besar daerah produsen sedang panen.
"Harga cabe merah di tingkat eceran sekitar Rp14.000 per kg karena di petani harganya hanya Rp 10. 000/kg, " ujar petani cabe, di Kabupaten Deliserdang, Sumut, Yareli, Jumat.
