Tomat Hitam, si Antikanker yang Pasarnya Potensial Berkembang untuk Peluang Agribisnis

- 17 Maret 2021, 21:20 WIB
Tomat hitam sudah matang (latar depan)
Tomat hitam sudah matang (latar depan) /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Buah tomat memiliki banyak ukuran dan warna, dimana salah satunya adalah yang disebut tomat hitam, yang dikabarkan antikanker.

Produksi dan pemasaran tomat hitam di Jawa Barat diketahui masih terbatas untuk pasar ekslusif. Namun jika pasarnya berkembang, merupakan peluang baru agribisnis potensial.  

Produksi tomat hitam umumnya baru dilakukan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun pasarnya di Inggris dikabarkan sangat disukai konsumen negara itu. 

Namun sebenarnya, produksi dan bisnis tomat hitam dapat lebih besar. Peluang ini muncul, jika konsumen umum mengetahui manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan manfaat serbaguna.

Baca Juga: Sekjen KKP tidak Memenuhi Panggilan Penyidik KPK Dalam Penyidikan Kasus Edhy Prabowo

Informasi diberikan Humas Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Chetty, kepada DeskJabar, Rabu, 17 Maret 2021, Buah tomat berwarna hitam yang memiliki nama indigo rose dimanfaatkan sebagai konsumsi sayuran sekaligus obat antikanker. 

Dalam pembudidayaannya, produksi buah tomat berwarna hitam kini dapat dihasilkan yang memiliki daging yang lebih tebal. Karakter ini seperti diinginkan sejumlah kalangan konsumen komoditas yang satu ini.

Namun, katanya,  ada pula konsumen yang memang masih menyukai ketebalan daging agak tipis, seperti umumnya beredar. 

Tomat hitam dikabarkan sudah menyebar pemasarannya di Eropa, khususnya di Inggris karena sangat disukai konsumen setempat. Namun di Indonesia masih sangat terbatas.

Tomat hitam saat masih muda/Dok Kodar Solihat
Tomat hitam saat masih muda/Dok Kodar Solihat

Baca Juga: 10.000 Bibit Kopi Arabica Sigararutang dari Kementan untuk Purbalingga

Pembudidayaan 

Disebutkan, dalam pembudidayaan tomat berwarna hitam memang memerlukan penanganan lebih cermat dibandingkan tanaman tomat umum berwarna merah.

Soalnya, tanaman tomat berwarna hitam lebih rentan serangan cendawan Phytophthora infestans, yang mengakibatkan daun-daunnya terkena bercak hitam atau disebut pula busuk daun.

Disarankan, pembudidayaan tomat hitam lebih baik dilakukan pada greenhouse atau ada naungan. Soal harga jual, diketahui tomat hitam beberapa waktu lalu dihargai Rp 35.000/kg ke petani, tetapi ­belakangan ini sedang pada rentang Rp 20.000-25.000/kg.

Staf BBPP Lembang, Nanang,  menunjukkan se­jumlah populasi tanaman tomat berwarna hitam yang dibudidayakan dan sedang panen di BBPP Lembang.

Tampak panenan buah tomat hitam tersebut banyak menarik perhatian dan minat sejumlah kalangan kelompok wanita tani yang sedang berlatih di BBPP.

Umumnya, mereka yang bertanya adalah bagaimana membudidayakan tanaman tomat hitam secara baik dan benar. Selain itu, adalah upaya pengendalian serangan hama dan penyakit serta gambaran akses pasar jika usaha pembudidayaan tomat berwarna hitam dilakukan di lingkup petani. ***

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x