DESKJABAR – Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Barat, menyatakan, bahwa rencana pemerintah melakukan impor beras 1 s.d 1,5 juta ton, sudah memunculkan pengaruh buruk kepada petani.
Sebab, waktu impor beras tersebut bersamaan dengan masa panen raya padi di Indonesia yang sudah dekat waktunya. Bahkan, kondisi di lapangan sudah terjadi harga gabah anjlok.
Sekretaris Perpadi DPD Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, kepada DeskJabar, Minggu, 14 Maret 2021, mengatakan, bahwa kondisi tersebut sudah sangat berpengaruh sekali kepada petani.
Baca Juga: Anggur Merah, Ternyata Salahsatu Buah yang Dapat Mencegah Stroke
Sebab, disebutkan, secara psikologis sudah membunuh harapan petani, yang sebentar lagi akan masuki panen raya.
“Ini kebijakan pemerintah yang tidak beradab dan tidak memanusiakan para petani yang mengharap sesuatu di panen raya,” ujar Muchlis Anwar.
Ia menyebutkan, untuk gabah simpan awalnya petani menjual di Rp 5.200 -5.300/kg. Sekarang jatuh akibat isu impor beras menjadi Rp 4.900-5.000.
“Harga di atas diterima di tingkatkan penggilingan. Sebab, belum banyak gabahnya,” kata Muchlis Anwar.